NASIONAL

Pemerintah Minta Perusahaan Ikut Tekan Emisi Karbon

Perusahaan-perusahaan yang menjadikan masalah lingkungan hidup dan sosial ini menjadi core values.

AUTHOR / Astri Yuanasari

EDITOR / Wahyu Setiawan

Pemerintah Minta Perusahaan Ikut Tekan Emisi Karbon
Pabrik baterai kendaraan listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power usai diresmikan di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

KBR, Jakarta - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong meminta perusahaan swasta menjadikan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagai strategi bisnis. Sehingga bisa berkontribusi menurunkan emisi karbon.

Hal itu disampaikan Alue dalam acara Anugerah Inovasi Sosial dan Lingkungan (ENSIA Awards) 2024, di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (31/7/2024).

"Dan ini penting sekali karena perusahaan-perusahaan masa depan, perusahaan-perusahaan yang menjadikan masalah lingkungan hidup dan sosial ini menjadi core values-nya dia menjadi strategi bisnis untuk memenangkan kompetisi," kata Alue di Bali, dikutip dari Antara.

"Jadi upaya-upaya ini menurut saya perlu terus dilakukan dan tentu program ENSIA Awards ini juga terkoneksi dengan PROPER yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, ini bagian dari exercise juga menuju PROPER," ujarnya.

PROPER atau Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan merupakan evaluasi kinerja penanggung jawab dan atau kegiatan usaha dalam bidang Pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh KLHK setiap satu tahun sekali.

Baca juga:

Alue berharap, korporasi bisa menjadikan pengelolaan lingkungan dan sosial sebagai strategi utama untuk menghadapi persaingan global, bukan lagi sebagai tugas sampingan.

Dengan begitu, perusahaan bisa secara langsung berkontribusi membantu pemerintah untuk menurunkan emisi karbon melalui inovasi bidang lingkungan dan sosial.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!