NASIONAL
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Diklaim Meminimalkan Masyarakat Dirawat di RS
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengingatkan pemerintah membuat rancangan secara rinci...

KBR, Jakarta- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut program pemeriksaan kesehatan gratis bertujuan meminimalkan masyarakat dirawat di rumah sakit. Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, deteksi dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat.
“Pemeriksaan kesehatan gratis harus kita lakukan agar memastikan kita bisa mendeteksi secara lebih dini, kalau ada kondisi kesehatan yang menurun dari masyarakat kita. Kondisi kesehatan yang menurun ini harus bisa ditangani cepat sehingga bisa menghindari masyarakat harus dirawat di rumah sakit," jelas Budi dalam upacara Hari Kesehatan Nasional di kantor Kemenkes, Jakarta, Selasa, (12/11/2024).
Menkes Budi Gunadi menyebut pemeriksaan kesehatan adalah salah satu dari tiga program percepatan (quick win) Presiden Prabowo di bidang kesehatan. Kata dia, presiden ingin pemeriksaan kesehatan diprioritaskan untuk seluruh masyarakat dari semua kelompok usia.
Pemeriksaan kesehatan gratis dikelompokkan berdasarkan usia. Kelompok usia dewasa akan diperiksa kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah.
“Kelompok lansia (lanjut usia, red) juga akan dideteksi risiko kanker, sementara bayi mendapat pemeriksaan hipotiroid dan G6PD,” kata Budi.
Kemenkes mendapatkan penambahan anggaran Rp13 triliun, sekitar Rp1,7 triliun akan dialokasikan untuk program pemeriksaan kesehatan. Pelaksanaan program ini dilaksanakan bertahap mulai tahun depan.
Baca juga:
Respons Ikatan Dokter Indonesia
Sementara itu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengingatkan pemerintah membuat rancangan secara rinci terkait program skrining kesehatan gratis yang akan berjalan tahun depan.
Ketua Umum Terpilih PB IDI periode 2025-2008, Slamet Budiarto mengatakan, persiapan pelaksanaan skrining penting agar program tersebut bukan gimik semata.
"Intinya bahwa agar skrining kesehatan direncanakan dengan baik, dipersiapkan dengan baik. Baik SDM, anggaran, maupun faskesnya, serta penunjangnya. Setelah itu siap diumumkan. Ini belum siap sudah diumukan. Jangan sampai skrining ini hanya gimmick saja, harus jelas," kata Slamet kepada KBR, Minggu, (10/11/2024).
Slamet Budiarto mempertanyakan model skrining yang dimaksudkan pemerintah dalam program tersebut. Dia mengatakan banyak jenis skrining kesehatan yang bisa dilakukan. Jika bentuk skriningnya hanya wawancara keadaan fisik, selama ini hal tersebut sudah dilakukan.
Baca juga:
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!