NASIONAL
Pembubaran Ibadah Rosario di Tangsel, Setara: Negara Gagal Lindungi
"Jadi ekosistem toleransi kita itu memang masih lemah yang hal itu dipengaruhi oleh negara di satu sisi yang dalam begitu banyak konteks kasus gagal melakukan kewajibannya"
AUTHOR / Amanda Putri
KBR, Jakarta- Setara Institute menilai negara gagal menjalankan kewajiban melindungi dalam kasus pembubaran peribadatan doa Rosario sekelompok mahasiswa Katolik di Tangerang Selatan, Banten. Direktur Eksekutif Setara Institute, Halili Hasan mengatakan, peristiwa itu menggambarkan tantangan serius terkait dengan kemajuan toleransi di Indonesia.
Kata dia, kejadian ini menunjukkan kelemahan dalam perlindungan kebebasan beragama dan berkeyakinan, sebagaimana dijamin oleh Pasal 29 Ayat 2 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
"Jadi ekosistem toleransi kita itu memang masih lemah yang hal itu dipengaruhi oleh negara di satu sisi yang dalam begitu banyak konteks kasus gagal melakukan kewajibannya untuk melindungi hak atas kebebasan beragama berkeyakinan, sebagaimana jaminan pasal 29 ayat 2 Undang-Undang negara Republik Indonesia. Di sisi yang lain tentu saja masyarakat juga punya problematika yang masih cukup serius untuk kita atasi jadi kita handle bersama-sama agar ekosistem toleransi itu lebih baik di masa-masa yang akan datang," ujarnya saat dihubungi KBR, Kamis (9/5/2024).
Ia mengatakan data yang dikumpulkan oleh SETARA Institute selama 15 tahun terakhir menunjukkan Indonesia masih memiliki masalah serius dalam memajukan toleransi. Kelemahan ekosistem toleransi Indonesia dipengaruhi oleh kegagalan negara dalam melindungi hak atas kebebasan beragama.
Lebih lanjut, Halili menyebutkan bahwa regulasi yang tidak berubah secara signifikan, baik di tingkat pusat maupun daerah yang masih diskriminatif memberikan ruang bagi kelompok intoleran.
Halili menyoroti upaya beberapa kota seperti Singkawang, Manado, Salatiga, Kota Bekasi, dan lainnya, yang telah memperlihatkan keberpihakan dan inisiatif untuk membangun toleransi di tingkat lokal.
"Pemimpinan di tingkat masyarakat kita tahu di tingkat masyarakat itu ada beberapa lapis masyarakat sebenarnya mereka berkontribusi kuat bagi pembangunan toleransi di daerah-daerah itu misalnya mereka yang tokoh-tokoh yang terhimpun di dalam forum-forum yang diinisiasi baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah misalnya FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), FPK (Forum Pembaruan Kebangsaan), FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) itu kita harus akui berkontribusi bagi pembangunan ekosistem toleransi," jelas Halili.
Setara Institute menegaskan bahwa pembangunan ekosistem toleransi yang kuat adalah kunci bagi kemajuan Indonesia. Hanya dengan kerjasama antara semua elemen masyarakat, Indonesia dapat menjadi tempat yang lebih baik bagi semua warganya.
Baca juga:
- Pembubabaran Ibadah di Pamulang, Potret Buram Kebebasan Beragama di Indonesia
- Depok Jadi Kota Paling Intoleran 2021, Sebabnya?
- Singkawang Raih Kota Toleran 2023
Sebelumnya, peristiwa pelanggaran Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) dialami mahasiswa Katolik Universitas Pamulang di Tangerang Selatan, Banten. Sekelompok massa yang juga diduga melibatkan Ketua Rukun Tetangga (RT) membubarkan kegiatan ibadah Doa Rosario Mahasiswa Katolik, Senin, 6 Mei 2024.
Aksi pembubaran dilakukan dengan cara pembacokan dan penganiayaan terhadap mahasiswa yang sedang melaksanakan Ibadah Doa Rosario.
Kepolisian lantas menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus tersebut. Keempatnya laki-laki, berinisial D, I, S, dan A.
Para tersangka dijerat Pasal tentang Penggeroyokan dan Ancaman dengan Kekerasan. Polisi juga turut menyita sejumlah barang bukti. Beberapa di antaranya rekaman video peristiwa, tiga bilah senjata tajam jenis pisau, kaos warna merah, serta kaos warna hitam.
Editor: Rony Sitanggang
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!
loan Offer7 months ago
I am a private money lender Fast cash offer sumitihomelend@gmail.com for you today at just 2% interest rate, both long and short term cash of all amounts and currencies, no collateral required. Apply now for your instant approval and transfer. contact us now (WhatsApp) number +918131851434 Mr. Damian Sumiti