Kepala Keuangan PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral), anak perusahaan yang berbasis di Singapura, Simpson Panjaitan sesumbar siap digantung di Monumen Nasional (Monas) jika ditemukan adanya mafia di perusahaan itu.
Penulis: Febriana Sinta
Editor:

KBR, Yogyakarta - Kepala Keuangan PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral), anak perusahaan yang berbasis di Singapura, Simpson Panjaitan sesumbar siap digantung di Monumen Nasional (Monas) jika ditemukan adanya mafia di perusahaan itu.
"Saya siap digantung di Monas, seperti Anas Urbaningsum (bekas Ketua mum Partai Demokrat, red) jika ada mafia di Petral, tidak hanya saya saja, bahkan Presiden Petral juga akan melakukan hal yang sama jika ditemukan penyelewengan apa pun," tegasnya saat ditemui di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.
Menurut dia, tuduhan adanya mafia tidak beralasan karena laporan keuangan yang diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan pengadaan BBM selalu dilakukan terbuka.
"Kami merasa seperti kambing hitam kalau Pemerintah terus-menerus menuduh kami seperti itu, karena tidak ada yang salah dengan Petral,” tegasnya.
Menurutnya, jika ada yang salah dengan Petral seharusnya pemerintah menutup sejak dahulu karena Petral sudah berdiri selama 38 tahun.
Simpson menduga, munculnya isu mafia dari pihak yang merasa sakit hati karena tidak dapat bekerjasama dengan pihaknya.
"Jangan-jangan pihak yang tidak kebagian kerja sama dengan Petral itu yang mencoba mendiskreditkan Petral, menciptakan suasana tidak enak sehingga Petral dibubarkan," katanya.
Simpson mengklaim selama ini kinerja Petral selalu diawasi oleh Integrated Supply Chain (ISC) yang kedudukannya lebih dominan.
"Misalnya ISC-lah yang memutuskan untuk membeli atau tidak, merekalah yang memutuskan harga, jika kami dianggap lebih dominan itu terbalik justru kami hanya menurut setiap keputusan ISC," ujarnya.
Menurutnya jika Pemerintah akan memindahkan Petral ke Indonesia, harus disertai dengan sistem yang memadai. Misalkan, fasilitas perbankan yang menyediakan pinjaman dalam jumlah besar dengan bunga kecil, pelabuhan yang beroperasi 24 jam.
Editor: Anto Sidharta