NASIONAL

PB IDI: Konsep Naturalisasi Dokter Spesialis Asing Tak Ancam Dokter Lokal

Bahkan, kualitas dokter domestik harus lebih ditingkatkan, agar mampu bersaing dengan dokter spesialis asing yang dinaturalisasi.

AUTHOR / Hoirunnisa

Dokter Spesialis Asing
Ilustrasi. Seorang dokter di laboratorium pengetesan COVID-19 (Foto: ANTARA/Reuters)

KBR, Jakarta - Rencana menerapkan konsep menaturalisasi dokter spesialis asing, harus bisa menjadi solusi masalah tenaga kesehatan di Indonesia.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Adib Khumaidi mengatakan, konsep menaturalisasi dokter spesialis asing yang dicanangkan Kementerian Kesehatan tidak mengancam keberadaan dokter domestik.

Bahkan, kualitas dokter domestik harus lebih ditingkatkan, agar mampu bersaing dengan dokter spesialis asing yang dinaturalisasi.

"Dibilang mengancam, peminatan terkait dokter di Indonesia masih tinggi. Itulah kenapa masih banyak dibuka fakultas kedokteran, karena peminatannya juga masih banyak. Kalau kemudian masuknya dokter asing atau dokter naturalisasi itu mengancam, saya kira dokter Indonesia tidak takut berkompetisi dengan dokter asing. Tetapi tentunya yang harus dikedepankan adalah kepentingan warga negara dan aturan-aturan yang tadi dibuat dalam suatu upaya untuk menjaga warga negaranya," ujar Adib dalam konferensi pers via Zoom, Selasa (28/5/2024).

Adib menambahkan, penerapan konsep menaturalisasi dokter spesialis asing harus memperhatikan banyak hal, salah satunya keadilan insentif yang akan diterima.

Selain itu, penempatan atau domisili praktik dokter spesialis asing harus disesuaikan dengan kebutuhan wilayah.

"Kalau memang begitu, itu baru namanya menjawab kebutuhan masalah kesehatan. Tapi kalau tidak, ya, perlu dievaluasi lebih lanjut kembali," kata Adib.

Adib mencatat rasio dokter spesialis terhadap penduduk nasional adalah 1,5 per 10.000 penduduk. Sedangkan pada tingkat provinsi berkisaran dari 0,69 (Papua) hingga 6,3 (DKI Jakarta) per 10.000 penduduk.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, kementeriannya siap mendatangkan dokter asing, agar bisa membuat tenaga kesehatan Indonesia "naik kelas".

Baca juga:

- Pendidikan Dokter Spesialis, Tak Perlu Lagi Uang Kuliah

- Dokter Spesialis Kurang, Kemenkes Ubah Sistem Pendidikan

Editor: Fadli

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!