NASIONAL

Pamit, Mahfud Berpesan Tidak Boleh Culas

"Tidak ada sejarahnya orang hebat yang culas di dunia ini selamat,"

AUTHOR / Heru Haetami, Rony Sitanggang

Presiden Jokowi menyiapkan Kepres Pemberhentian Mahfud MD
Mahfud MD berpamitan di halaman Kantor Kemenko Polhukam, Jumat (02/02/23). (Antara/Aprillio Akbar)

KBR, Jakarta-   Menkopolhukam Mahfud MD meminta jajarannya untuk tetap jujur. Mahfud menyampaikan itu di hari terakhir bekerja sekaligus berpamitan pada jajaran Kemenko Polhukam.

"Yang terpenting teruslah bekerja dengan penuh kejujuran. Tidak boleh culas, tidak boleh culas. Saudara, setiap keculasan itu pasti akan menimbulkan akibat buruk bagi siapa pun. Hanya nunggu waktu. Tidak ada sejarahnya orang hebat yang culas di dunia ini selamat," pesan Mahfud saat memimpin apel pagi di kantor Kemenko Polhukam, Jumat (02/02/24).

Menko Polhukan Mahfud MD mengatakan, setiap keculasan hanya akan berujung pada penderitaan. Mahfud mencontohkan Presiden Soeharto yang selama menjabat begitu berkuasa. Akan tetapi, saat jatuh, banyak orang dekatnya yang kemudian menjauh.

Kemarin (Kamis, 01/02/24), Menko Polhukam Mahfud MD telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Joko Widodo.

Baca juga:

Sementara itu Presiden Joko Widodo mengatakan, tengah menyiapkan Keputusan Presiden (Keppres) Pemberhentian Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) di Kabinet Indonesia Maju.

Itu disampaikan Jokowi dalam keterangan pers usai Pembukaan Kongres GP Ansor 2024 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (02/02/24)

"Ya kemarin sudah menyampaikan surat pengunduran diri kepada saya, dan pagi hari ini, pagi hari ini, keppres kita siapkan," kata Jokowi di Jakarta, Jumat, (2/2/2024).

Jokowi katakan, dirinya belum menentukan kandidat untuk menggantikan posisi Mahfud.

"Belum (ada pengganti), kan masih kemarin sore. Beri waktu sehari, dua hari, tiga hari lah," katanya.


Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!