NASIONAL

Pakar: Pembangunan Pertanian di Era Jokowi Gagal

Produksi padi pada periode pertama pemerintahan Jokowi turun 0,09 persen per tahun, dan semakin menurun pada periode kedua pemerintahan.

AUTHOR / Astri Yuanasari

EDITOR / Agus Luqman

Jokowi gagal pembangunan pangan, ketahanan pangan Jokowi gagal, pertanian gagal era Jokowi
Warga melihat embung irigasi mengering di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (11/8/2024). (Foto: ANTARA/Dedhez Anggara)

KBR, Jakarta- Pakar Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa menilai saat ini pembangunan pertanian pangan menghadapi persoalan serius.

Menurut Dwi Andreas, seluruh program swasembada pangan di 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal.

Dwi Andreas menyebut, misalnya, produksi padi pada periode pertama pemerintahan Jokowi turun 0,09 persen per tahun, dan semakin menurun pada periode kedua pemerintahan.

"Apakah itu dikatakan sukses? Kan berarti gagal, karena produksi justru turun bukan meningkat. Lalu pada periode kedua 2020-2024, produksi padi kita turun rata-rata 1,66 persen per tahun. Total selama 10 tahun pemerintahan saat ini, produksi padi kita justru turun 1,04 persen per tahun dari 2015 ke 2024," kata Andreas kepada KBR, Rabu (28/8/2024).

Andreas mengatakan, harus ada perombakan radikal untuk mewujudkan ketahanan pangan Indonesia di pemerintahan selanjutnya.

Menurutnya, pemerintah harus mampu dan mau menempatkan orang-orang yang memang paham tentang masalah pertanian di Kementerian Pertanian, bukan hanya sekadar bagi-bagi kue kekuasaan.

"Kalau saat ini Menteri Pertanian, ya sudahlah karena dia membantu dalam kampanye, jadi diangkat jadi menteri, bagi-bagi kue seperti wakil menteri yang diangkat. Seperti itu. Ini dianggap bukan hal yang penting, itu persoalannya. Jadi perlu kepemimpinan yang betul-betul paham situasi pertanian kita secara holistik, secara menyeluruh sehingga program-program kebijakan yang dilakukan dan pelaksanaannya lebih masuk akal," kata Andreas.

Baca juga:


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!