KBR68H - Seorang editor di sebuah penerbitan ternama dengan jujur mengakui secara tidak sadar menolak menerbitkan novel tersebut. Kate Mills, sang editor tersebut mengatakan novel itu karya perdana seorang penulis pemula seorang pensiunan polisi militer.
Penulis: Agus Luqman
Editor:
KBR68H - Novel terbaru JK Rowling, berjudul "The Cuckoo's Calling" sempat tidak laku di pasaran, karena menggunakan nama samaran.
Novel bergenre detektif itu hanya sempat terjual 500 eksemplar, sebelum kemudian JK Rowling mengaku sebagai penulis buku tersebut. Alhasil, pengakuan pengarang buku Harry Potter itu pun mendongkrak penjualan bukunya di toko buku Amazon.
Seorang editor di sebuah penerbitan ternama dengan jujur mengakui secara tidak sadar menolak menerbitkan novel tersebut. Kate Mills, sang editor tersebut mengatakan novel itu karya perdana seorang penulis pemula seorang pensiunan polisi militer.
Sebagai direktur penerbitan di Penerbit Orion Books, Kate Mills mengatakan novel The Cuckoo's Calling itu sebetulnya sangat layak diterbitkan, namun terlalu sepi.
"Ketika buku itu datang, saya pikir itu betul-betul karya yang bagus, ditulis dengan baik, namun tidak terlalu menonjol." Karena itu Kate Mills mengaku tidak menemukan 'nilai jual' yang membuatnya tertarik memasarkan novel itu.
"Mungkin kelihatannya aneh, tapi itu tidak cukup. Editor harus jatuh cinta dengan karya seorang pemula. Berat bagi editor untuk menerbitkan karya penulis pemula, apalagi novel kriminal, karena pasar genre itu sangat padat," kata Kate Mills.
"Jadi, saya bisa katakan saya menolak buku JK Rowling. Saya sudah baca dan saya bilang tidak pada buku Cuckoo's Calling. Ada lagi yang mau mengaku?" kata Kate lewat Twitter.
Terlalu sempurna
The Cuckoo's Calling diterbitkan Penerbit Sphere pada April lalu, dengan nama penulis Robert Galbraith. Menurut biografi di buku tersebut, Galbraith merupakan seorang bekas polisi militer preman (reserse tentara) yang pensiun 2003. Galbraith kemudian bekerja di industri jasa keamanan.
Novel tersebut mendapat banyak pujian dari para kritikus, termasuk para penulis novel kriminal terkenal lain.
Buku baru. dari penulis pemula dan mendapat pujian hebat, jelas menimbulkan penasaran. Terlalu sempurna untuk seorang penulis pemula.
Siapakah Robert Galbraith?
Kecurigaan muncul dari gaya menulis dan keahlian si penulis pria menggambarkan pakaian wanita dan penampilan orang-orang. Banyak pembaca berspekulasi bahwa ada seorang penulis perempuan hebat di belakang novel tersebut.
Penyelidikan dari The Sunday Times mengungkapkan fakta bahwa penulis Galbraith dan JK Rowling menggunakan agen dan editor yang sama. Dan pada akhirnya, Minggu lalu JK Rowling mengakui dialah yang menyamar sebagai penulis pria Robert Galbraith.
"Sebetulnya saya berharap bisa menyimpan rahasia ini lebih lama, karena menjadi seorang Robert Galbraith itu betul-betul pengalaman yang membebaskan," kata penulis berusia 47 tahun itu.
Penjualan melonjak
Penerbit menyebutkan buku The Cuckoo's Calling sudah terual 1,500 eksemplar untuk edisi hardcover. Namun hitungan yang dilakukan Neilsen Bookscan menyebutkan jumlah buku yang laku di toko buku ritel di Inggris hanya 449 eksemplar saja.
Dalam satu malam saja, angka penjualan meningkat drastis, usai JK Rowling mengaku sebagai penulis asli novel tersebut. Pemesanan di Amazon Inggris melejit, dari posisi ke 5,000 menjadi posisi puncak buku terlaris.
Menjadi pertanyaan, mengapa JK Rowling mengajukan buku detektif pertamanya ke penerbit lain sebelum kemudian diterima Penerbit Sphere. Sphere merupakan divisi penerbitan dari Little, Brown Book Group yang tahun lalu menerbitkan buku Rowling bergenre dewasa, The Casual Vacancy.
Ini bukan kali pertama JK Rowling menghadapi penolakan dari penerbit. Pada 1996, naskah pertama buku Harry Potter ditolak 12 penerbit sebelum kemudian masuk ke penerbit Bloomsbury. Buku Harry Potter kemudian terjual 450 juta eksemplar di seluruh dunia.
Yang jadi pertanyaan lain adalah, mengapa penulis bernama lengkap Joanne Kathleen Rowling itu menggunakan nama palsu pria? (Telegraph.co.uk)