indeks
Natal dan Tahun Baru Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV 2024

Eko mendesak pemerintah memperbaiki daya beli masyarakat.

Penulis: Astri Septiani

Editor: R. Fadli

Google News
Natal dan Tahun Baru Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV 2024
Situasi sepi pembeli di Pasar Aksara, Medan, Sumatera Utara, Jumat (25/10/2024). (Foto: ANTARA/Fransisco Carolio)

KBR, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2024 diperkirakan bisa menyentuh 5 persen.

Faktor pendorongnya, menurut Wakil Direktur lembaga kajian ekonomi INDEF, Eko Listiyanto, karena di kuartal empat ada momentum natal dan tahun baru. Dua momentum ini diyakini bisa mendorong perekonomian.

"Dugaan saya mungkin ada sedikit Booster di kuartal keempat. Ada natal dan libur akhir tahun harapannya itu bisa mendorong perekonomian ya at least mungkin kemungkinan besar kuartal IV kita bisa tumbuh 5 persen. Sedikit lebih baik dibandingkan kuartal III tapi untuk bisa mencapai target 5,2 persen saya rasa di tahun ini masih sulit," kata dia kepada KBR (6/11/2024).

Eko juga mendorong pemerintah mewaspadai perlambatan pertumbuhan ekonomi disertai perlambatan konsumsi rumah tangga. Kata dia jika tak segera diatasi, dampak perlambatan ekonomi bisa berantai ke masyarakat bahkan menggerus kepercayaan atau optimisme terhadap perekonomian RI.

Ia mendesak pemerintah memperbaiki daya beli masyarakat, sebab menurutnya mustahil mencapai target pertumbuhan ekonomi tinggi dengan keadaan daya beli masyarakat yang lemah.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia tak mencapai angka 5 persen pada triwulan III 2024.

BPS mengumumkan ekonomi Indonesia tumbuh melambat sebesar 4,95 persen pada triwulan III tahun 2024 secara tahunan (year on year) atau dibandingkan triwulan III tahun 2023.

Baca juga:

Perlambatan Ekonomi, Ekonom: Tunda Kenaikan Pajak dan Tarif, Termasuk PPN

Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
daya beli
kuartal IV
natal
tahun baru

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...