NASIONAL

MPR Ingatkan Tolok Ukur Kesuksesan Otonomi Daerah

Bambang mencontohkan, rencana pemekaran Papua sebagai salah satu upaya pemerintah membentuk daerah otonomi baru.

AUTHOR / Resky Novianto

Kesuksesan Otonomi Daerah
Solidaritas Mahasiswa dan Rakyat Tolak Pemekaran DOB Papua melancarkan aksi protes di halaman kantor DPR Papua di Jayapura (16/7/2021). (Foto: ANTARA/Alfian R)

KBR, Jakarta - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo mengatakan, tolok ukur kesuksesan implementasi otonomi daerah, bukan dirujuk dari banyaknya jumlah daerah pemekaran yang dibentuk. Kesuksesan otonomi daerah harus adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Bambang mencontohkan, rencana pemekaran Papua sebagai salah satu upaya pemerintah membentuk daerah otonomi baru.

"Gagasan otonomi daerah seluas-luasnya telah diimplementasikan antara lain melalui pemekaran wilayah hingga saat ini kita telah memiliki 34 provinsi dan 514 kabupaten kota. Sebagai catatan, saat ini DPR Sedang membahas rencana penambahan dua provinsi lagi di Indonesia yaitu Provinsi Papua Selatan dan Papua Tengah dan yang masih diwacanakan adalah Provinsi Papua Pegunungan Tengah, dan Provinsi Papua Utara," ujar Bambang dalam webinar nasional FH-Unpam dengan tema "Meneropong Demokrasi Indonesia Pasca-24 Tahun Demokrasi", Jumat (20/5/2022).

Baca juga:

Pemekaran Wilayah, Dewan Adat Ingatkan Nasib Orang Asli Papua

Pro Kontra Masyarakat Adat soal Rencana Pemekaran Papua

Sementara itu, Wakil Ketua DPR, Lodewijk F. Paulus di kesempatan yang sama mengungkapkan, Dewan sudah menerima Surat Presiden (Surpres) dari pemerintah terkait pembahasan tiga Daerah Otonom Baru di Papua. Yaitu, terkait Rancangan Undang-Undang tentang Provinsi Papua Selatan atau "Ha Anim", RUU Provinsi Papua Tengah atau "Meepago", dan RUU Provinsi Papua Pegunungan Tengah atau "Lapago".

Sebelumnya, 10 Mei lalu, berlangsung aksi massa menolak rencana Daerah Otonom Baru di Jayapura, Papua. Massa menyebut diri mereka sebagai "Petisi Rakyat Papua". Polisi sempat menangkap tujuh aktor aksinya.

Editor: Fadli Gaper

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!