NASIONAL

Merespons Satgas Harga Tiket Pesawat, DPR: Banyak Monopolinya

Permasalahan yang harus menjadi prioritas kerja Satgas adalah menuntaskan masalah monopoli di dunia bisnis penerbangan.

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / R. Fadli

tiket pesawat
Ilustrasi - harga tiket pesawat. (Foto: ANTARA/Ardika)

KBR, Jakarta - Komisi bidang Transportasi di mengungkapkan rencana memanggil jajaran Kementerian Perhubungan termasuk PT Angkasa Pura untuk membahas Komite Supervisi Harga Tiket Pesawat.

Anggota Komisi V DPR Syahrul Aidi Maazat mengatakan, persoalan mahalnya tiket pesawat memang sangat dikeluhkan masyarakat.

Karena itu, Syahrul mendukung usulan pemerintah yang akan membentuk satuan tugas (Satgas) khusus.

"Saya lihat kemarin ada kunjungan ke Bali, ada diskusi dari orang Angkasa Pura mengatakan ada Monopoli di beberapa, salah satunya monopoli di bahan bakar pesawat. Memang dihindari ada monopoli, karena monopoli itu dia meletakan harga semena-menanya. Baik itu monopoli seperti di avtur tadi, kemudian monopoli pada maskapai, penerbangan," ujar Syahrul kepada KBR, Selasa (16/7/2024).

Syahrul juga menyebut, permasalahan yang harus menjadi prioritas kerja Satgas adalah menuntaskan masalah monopoli di dunia bisnis penerbangan. Monopoli itu mulai dari tarif tiket penerbangan hingga penjualan dan harga avtur sebagai bahan bakar pesawat.

Syahrul mengungkapkan adanya monopoli penjualan bahan bakar avtur oleh BUMN, PT Pertamina. Temuan itu didapatkan saat dirinya melakukan kunjungan kerja ke Bali, yang kala itu bahkan diungkapkan oleh pihak PT Angkasa Pura.

"Itu hanya dimonopoli oleh Pertamina. Harga itu dimonopoli lumayan fantastis dibanding negara lain. Sehingga pertamina untuk luar biasa dari penjualan avtur. Berartikan BUMN ingin untung banyak tapi mencekik masyarakat. Kan enggak betul," kata Syahrul.

Sementara itu, dalam waktu sempit masa kerja pemerintah, Syahrul mendesak persoalan mahalnya harga tiket ini harus lebih cepat terselesaikan.

"Yang jelas kalaupun singkat bisa bekerja lebih efisien dan menghasilkan. Ini enggak butuh waktu panjang juga," desak Syahrul.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengungkapkan, perihal mahalnya tiket pesawat saat ini sedang dalam pembahasan.

Menparekraf Sandiaga Uno memastikan, pemerintah sudah membentuk Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat. Ini sebagai upaya menciptakan harga tiket pesawat yang lebih efisien di tanah air.

Pernyataan Sandiaga merespons Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan yang sebelumnya mengatakan, harga tiket pesawat di Indonesia termahal kedua di dunia. Hal itu karena adanya peningkatan biaya operasi pesawat terbang dan melemahnya kurs rupiah terhadap dolar Amerika.

Baca juga:

Pemerintah Bentuk Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat

Tiket Pesawat Domestik Masih Mahal, Sandiaga Koordinasi dengan Kemenhub hingga Maskapai

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!