NASIONAL

Menteri Wahyu Trenggono Ajak Nelayan Jaga Laut dari Sampah Plastik

"Mengambil plastik di laut dengan melibatkan nelayan tidak cukup dengan luasan laut kita yang begitu luas, tetapi itu adalah pesan yang kita sampaikan kenapa dunia," kata Wahyu Trenggono

AUTHOR / Rangga Sugeri

Menteri Wahyu Trenggono Ajak Nelayan Jaga Laut dari Sampah Plastik
Pemulung memilah sampah di kawasan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara. (Foto: ANTARA/Ekho Ardiyanto)

KBR, Jakarta– Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak seluruh nelayan untuk menjaga laut Indonesia agar bebas dari sampah plastik.

Menurutnya, gerakan itu harus terus disosialisasikan dan dilakukan untuk kebersihan laut dan pesisir pantai.

“Pentingnya partisipasi nelayan untuk ikut terlibat di dalam pengambilan plastik di laut, mengambil plastik di laut dengan melibatkan nelayan tidak cukup dengan luasan laut kita yang begitu luas, tetapi itu adalah pesan yang kita sampaikan kenapa dunia. Pesan yang kita sampaikan kepada masyarakat, pentingnya mereka untuk menjaga lautan bebas dari pelastik,” kata Wahyu dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Kelautan dan Perikanan di Bali, Kamis (7/12/2023).

Sampah plastik merupakan salah satu masalah besar bagi lingkungan. Pasalnya, sampah plastik dapat mencemari air laut, sehingga mengganggu rantai makanan dan membunuh biota laut.

Wahyu mengatakan, saat ini kesadaran dari masyarakat Indonesia masih sangat rendah untuk menjaga laut dari sampah plastik.

Pemerintah, kata dia, menargetkan laut Indonesia bebas dari sampah pada 2040, dan terbentuknya ekonomi sirkuler dalam penanganan sampah plastik.

Baca juga:

- Jokowi Sebut Banyak Fasilitas Nelayan Mangkrak

- RI Klaim Berhasil Kurangi Sampah Plastik di Laut

Sebelumnya, penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science Advance pada 2021 menunjukkan, Indonesia masuk daftar negara penyumbang sampah plastik ke lautan dengan jumlah mencapai 56.333 metrik ton setiap tahun.

Editor: Resky Novianto

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!