NASIONAL

Mentan: Kenaikan Harga Daging Ayam Sudah Tak Wajar

Menteri Pertanian Suswono menilai kenaikan harga daging ayam jelang Ramadhan tak wajar. Dia menduga harga tersebut dimainkan para pedagang.

AUTHOR / Rafik Meilana/Abu Pane

Mentan: Kenaikan Harga Daging Ayam Sudah Tak Wajar
harga, daging ayam, industri makanan, suswono

KBR68H, Bogor – Menteri Pertanian Suswono menilai kenaikan harga daging ayam jelang Ramadhan tak wajar. Dia menduga harga tersebut dimainkan para pedagang.

Suswono meminta para pedagang ayam menggunakan etika berbisnis, jangan mencari keuntungan sebesarnya pascapenaikkan harga BBM bersubsidi dan jelang Ramadan.

Suswono sempat melakukan sidak ke Pasar Bogor, dan menemukan harga ayam potong sudah mencapai Rp 40 ribu per ekor.

“Selalu mengimbau kepada pelaku usaha supaya tetap melakukan etika bisnis. Jadi etika bisnsis ini juga perlu diterapkan dalam berbisnis, supaya jangan karena atas nama kenaikan BBM atau hari keagamaan, lalu menaikan harga tidak pada tempatnya. Kami mengimbau sekali lagi kepada pelaku usaha agar lebih baik, supaya masyarakat juga bisa menikmati Ramadhan ini dengan harga kenaikkan yang tidak menjadi-jadi lah,” kata Suswono.

Menteri Pertanian Suswono mengklaim penaikkan harga ayam potong tidak wajar lantaran, persediaannya mencukupi sampai lebaran.

Sebelumnya, kalangan industri yang menggunakan daging ayam sebagai bahan dasar produk mengeluh dengan kelesuan pembelian konsumen. Harga ayam potong meningkat lebih dari 50 persen dari pekan lalu.

Sementara itu, pelaku industri berbahan baku ayam yang tergabung dalam National Meat Processors Association (Nampa), mengancam mengimpor daging ayam setelah harga komoditi ini meningkat lebih dari 50 persen.

Ketua Umum Nampa, Ishana Mahisa mengatakan langkah tersebut akan diambil kalau pemerintah gagal mengendalikan harga daging ayam. Kata dia, kalangan industri sudah memiliki rencana mengimpor makanan jadi berbahan baku ayam dari Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura.

“Ya nanti akan kita sampaikan ke pemerintah, ini faktanya seperti ini. Apakah industri kita dibiarkan kalah dengan orang luar karena berbahan baku mahal. Iya kan, atau apakah industri kita dilindungi sehingga produk asing, produk jadinya bisa kita bendung. Karena produk kita kompetitif. Tadi Pak Sasongko tadi barusan, kata dia mendingan saya jadi agen saja. Perusahaan dari Malaysia dari mana. Nanti akan terjadi seperti itu,” ujar Ishana.

Sebelumnya, Ketua Gabungan Pengusaha Perunggasan Indonesia, Anton Supit, mengatakan harga ayam dan daging ayam dinaikkan karena pengusaha ayam merugi selama enam bulan terakhir. Pengusaha menilai jelang Puasa dan Lebaran merupakan waktu yang tepat untuk menutupi kerugian dengan cara menaikkan harga. Harga ayam sendiri untuk konsumsi masyarakat di pasaran mencapai Rp 40 ribu/kg.

Editor: Antonius Eko 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!