BERITA

Menilik Pembuatan Batik Al Quran di Solo

Setidaknya dibutuhkan lima pegawai yang sudah terbiasa membatik untuk menyelesaikan setiap lembar Al quran.

AUTHOR / Yudha Satriawan

Menilik Pembuatan Batik Al Quran di Solo
Proses pembuatan Al quran batik, di Kampung batik Laweyan, Solo, Jawa Tengah (Foto : KBR: Yudha)

KBR, Solo - Pengusaha batik di Solo, Jawa Tengah, memproduksi Alquran batik raksasa dengan ukuran 3 x 4 meter. Alfa Fabella Priyatmono, sang pembuat mengatakan, butuh waktu empat tahun untuk menyelesaikan ratusan lembar kain menjadi mushaf Al Quran.

Selain membutuhkan waktu, ia juga harus teliti melihat setiap ayat yang tertulis di sana. Jika salah maka proses pembuatan harus diulang pada lembar yang baru.

"Kami segera deklarasikan Alquran yang dibuat dengan proses membatik ini. Sudah selesai 30 juz. Biasanya kita cek terus, pas nulis dicek, pas proses batik dicek, proses kelir juga dicek, jangan sampai ada tulisan yang keliru, retak, hilang, atau terputus. Total ya hampir 600 lembar kain," ujar Alfa, kepada KBR, Selasa (20/04/2021).

Lembaran Alquran raksasa itu terpajang di dinding rumah batik Mahkota Laweyan, Namun tidak semua bisa kita lihat, ratusan lembar lainnya disimpan lantaran keterbatasan tempat untuk memajangnya.

Alfa mengerjakan Alquran ini sejak 2016 lalu, secara manual dengan bantuan para pegawainya. Ada beberapa warna kain dasar yang digunakan, seperti hitam dan putih dengan hiasan batik di bagian tepi kain.

Alquran batik ini terinspirasi ketika ia melihat proses pembuatan Alquran yang dicetak tipis, kemudian ditebalkan menggunakan pensil di atas guratan halus tulisan. Alfa pun tergerak untuk membuatnya, lantaran metode yang digunakan sama dengan membatik.

Adapun beberapa tahap dalam membuat batik Alquran ini. Meliputi penjiplakan ayat-ayat, kemudian pembuatan motif batik sebagai hiasan, lalu proses membatik dengan canting, dan tahap terakhir mewarnai. 

Semua tahapan dilakukan di ruangan berbeda. Setidaknya dibutuhkan lima pegawai yang sudah terbiasa membatik untuk menyelesaikan setiap lembar Al quran.

Editor: Dwi Reinjani

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!