BERITA

Memulai Usaha Dari Hobi

Kiat memulai bisnis bisa diawali dari hobi yang Anda miliki. Salah satu keuntungan menjalankan bisnis sesuai hobi adalah Anda akan lebih terasa

AUTHOR / Bambang Hari

Memulai Usaha Dari Hobi
usaha, hobi

Kiat memulai bisnis bisa diawali dari hobi yang Anda miliki. Salah satu keuntungan menjalankan bisnis sesuai hobi adalah Anda akan lebih terasa “enjoy” dalam menekuninya. Selain itu, Anda juga dapat meraup pundi-pundi rupiah dari sana. Salah seorang yang menekuni bisnis yang sesuai hobi ini adalah Nuringdyah Agniatmaja Dirautama.

Sejak duduk di bangku sekolah dasar, perempuan yang kerap disapa Agni ini sudah gemar menggambar. Hobi menggambar itu mengantarkannya ke dunia wirausaha. Di umurnya yang baru menginjak usia 24 tahun, ia sudah memiliki tiga perusahaan yang bergerak di bidang disain grafis.

"Kami menawarkan jasa berbagai jenis disain grafis. Mulai dari disain logo, disain produk, hingga disain interior," jelasnya.

Perusahaan disain grafis yang didirikan sejak lima tahun lalu itu diberi nama 'Traffic Design'. Agni menjelaskan, ada filosofi dibalik pemberian nama itu. "Intinya, kami menjembatani klien kami yang awam mengenai disain grafis, hingga akhirnya mereka benar-benar mengerti," katanya.

Hal itu bertujuan untuk membangun kepercayaan antara pihaknya dengan klien. Karena menurutnya, setiap tarikan garis, jenis warna, dan huruf itu bisa memiliki makna tersendiri. "Dan itu penting bagi sebuah produk supaya laku dan dianggap menjual."

Selain bergerak di bidang disain grafis, Perempuan lulusan Fakultas Disain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan ini juga memiliki sebuah butik yang dinamakan Le Queme. Butik ini menawarkan pakaian-pakaian yang khusus didatangkan dari Taiwan, Korea, dan Jepang. "Sebelum mendatangkan pakaian-pakaian itu, saya menggambarkannya terlebih dahulu. Jadi, pakaian yang didatangkan dari berbagai negara itu tetap sesuai dengan hasil pola yang dibuatnya. Sehingga cocok untuk dipadankan dengan kebudayaan kita," katanya.

Saat ini, perempuan kelahiran Malang, Jawa Timur ini mengaku sedang menggarap dua buah proyek besar yang nilainya mencapai miliaran rupiah. "Saat ini kami sedang mengerjakan proyek re-branding Planet Hollywood dan Apartemen Belezza," tuturnya.

Agni mengaku tak pernah mematok harga dari setiap orderan yang diterima olehnya. Harga bisa disesuaikan dengan budget klien yang datang kepadanya. Namun, ia mengaku tetap profesional dan tak mau pilih kasih dalam memilih klien. "Pokoknya, kami siap melayani klien dengan budget berapapun," tegasnya.

Ia juga mengungkapkan, keputusannya untuk membuka usaha di bidang disain grafis sempat ditentang oleh keluarganya. Namun, ia berhasil meyakinkan pihak-pihak yang menentangya. "Dengan bermodalkan uang 900 ribu rupiah, saya memberanikan diri untuk mengawali bisnis ini. Meski sulit, toh pada akhirnya saya mampu mendapatkan klien pertama," kisahnya.

Sejak mendapat klien pertamanya itu, ia terus menanamkan keyakinan dalam dirinya bahwa suatu saat ia akan sanggup memiliki perusahaan dan itu dibuktikannya sekarang.

Saat perjalanan bisnisnya sampai pada tahun ketiga, ia mendapat sebuah ujian yang cukup berat. Ia mengaku ditipu oleh rekan bisnisnya. Akibat peristiwa itu, ia mengaku shock dan berpikir untuk meninggalkan bisnisnya. "Tapi, saya diajarkan sama orangtua saya, mengawali sesuatu itu harus dengan jatuh bangun. Kalau tidak merasakan jatuh, akan sulit untuk sukses," kenangnya.

Berbagai perusahaan sudah mempercayakan jasa disain grafisnya kepada Agni. Namun ia mengaku perusahaan yang menjadi kliennya kebanyakan berasal dari dalam negeri. Ke depan, ia menargetkan mampu lebih banyak menggaet klien yang berasal dari mancanegara. "Saat ini baru ada dua dari Australia dan Korea. Targetnya pada tahun-tahun mendatang bisa lebih banyak lagi klien yang berasal dari mancanegara," katanya.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!