NASIONAL

LSM: Awas Kampanye Politik Bernuansa SARA

Sebanyak 15 LSM dari komunitas agama dan politik mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mencegah kampanye politik bernada Suku Agama Ras dan Antar Golongan (SARA) pada Pemilu 2014 ini.

AUTHOR / Abu Pane

LSM: Awas Kampanye Politik Bernuansa SARA
Kampanye Politik, Bernuansa SARA, Bawaslu

KBR68H, Jakarta - Sebanyak 15 LSM dari komunitas agama dan politik mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mencegah kampanye politik bernada Suku Agama Ras dan Antar Golongan (SARA) pada Pemilu 2014 ini.

Mewakili lima belas LSM tersebut, Sekretaris Eksekutif Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Jerry Sumampaw mengatakan, saat ini sudah ada tanda-tanda kampanye berisu agama di sejumlah daerah. Pelakunya adalah para calon legislatif (caleg)

"Kalau kita monitoring penggalangan dukungan di bawah itu, nuansa intoleransinya sangat kuat. Khususnya oleh partai-partai tertentu. Penggalangan massa lewat rumah-rumah ibadah masing-masing agama, itu bernuansa intoleransi. Sekarang itu bukan partai yang melakukan, tapi caleg," ujar Jerry di Jakarta, Senin (13/1).

Sementara itu, Direktur Eksekutif LSM Indonesian Legal Resources Center (ILRC), Uli Parulian Sihombing mendesak Bawaslu melaporkan kampanye SARA ke Kepolisian Indonesia. Hal ini dilakukan guna mencegah berlanjutnya isu sara pada Pemilu 2014 ini.

Terkait desakan ini, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga mendesak Kementerian Agama ikut mencegah kampanye politik SARA pada 2014 ini.

Ketua Bawaslu, Muhammad mengaku sudah berkoordinasi dengan Menteri Agama Suryadharma Ali untuk mencegah kampanye politik SARA. Menurutnya kapasitas Suryadharma sebagai Ketua Umum Partai, tokoh agama dan Menteri Agama bisa membantu pencegahaan kampanye politik berisu agama tersebut.

"Pak Menteri Agama itu saya sering menyampaikannya. Kebetulan beliau Menteri Agama, Ketua Partai (PPP), dan ulama. Saya bilang, Pak Kyai tolong menjadi lokomotif upaya menghadirkan suasana Pemilu yang tidak mencoba mempolitisir agama. Saya ingatkan Menteri Agama setiap saya ketemu. Karena posisinya luar biasa. Kita berharap beliau bisa mendorong ini, dan mudah-mudahan bisa diikuti tokoh-tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang lain," ujar Muhammad di Jakarta, Senin (13/1).

Ketua Bawaslu Pusat Muhammad  juga meminta bantuan tokoh agama untuk mencegah kampanye berisu agama. Nantinya, jika masih ditemukan kampanye serupa, Bawaslu akan membawanya ke ranah hukum. Sebab Bawaslu sendiri tidak bisa menindak langsung pelaku kampanye SARA.

Editor: Anto Sidharta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!