NASIONAL

LPS Cegah Bank Mutiara Kembali ke Robert Tantular

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan mencegah Bank Mutiara dibeli oleh pemilik lamanya Robert Tantular. Sekretaris LPS, Samsu Adi Nugroho mengatakan, lembaganya akan melakukan verifikasi ketat terhadap setiap calon pembeli bank yang dulu bernama Bank Cen

AUTHOR / Sindu Dharmawan

LPS Cegah Bank Mutiara Kembali ke Robert Tantular
LPS, Bank Mutiara, Robert Tantular

KBR68H, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan mencegah Bank Mutiara dibeli oleh pemilik lamanya Robert Tantular.

Sekretaris LPS, Samsu Adi Nugroho mengatakan, lembaganya akan melakukan verifikasi ketat terhadap setiap calon pembeli bank yang dulu bernama Bank Century itu. Antara lain, meneliti dokumen dan rencana jangka panjang calon pembeli jika telah memiliki bank tersebut.

"Kemudian ada penelitian di situ, ada verifikasi. Kira-kira 1 sampai 1,2 bulan. Kemudian setelah itu ada proses due diligence, dan sebagainya. Artinya kita meneliti dokumen mereka, mereka meneliti dokumen Bank Mutiara. Nah, setelah itu, setelah sampai selesai itu pun mereka harus berhadapan dengan pengawas. Nah, pengawas itu nanti akan meneliti dari awal, termasuk program-progam mereka setelah mereka memiliki bank itu, dan termasuk diteliti kaitannya adalah salah satunya untuk memastikan itu tidak terjadi," terang Samsu Adi Nugroho kepada KBR68H, Selasa (14/01).

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) membuka kembali penawaran penjualan Bank Mutiara pada Maret nanti. Penjualan ini dilakukan sesuai dengan Undang-Undang LPS, yang salah satu pasalnya menyebutkan, LPS wajib menjual seluruh saham Bank Mutiara paling lama tiga tahun sejak dimulainya penanganan bank gagal.

Bank yang dulunya bernama Century ini dulu dimiliki oleh Robert Tantular, yang kini berada di balik penjara. Namun, 2008 lalu, Bank Indonesia menyatakan Century sebagai bank gagal yang berdampak sistemik sehingga harus mendapat suntikan dana talangan Rp 6,7 triliun. Namun pengucuran dana itu bermasalah dan merugikan negara.

Editor: Anto Sidharta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!