NASIONAL
Kwik Kian Gie: Bailout Century Sudah Diprediksi
KBR, Jakarta - Kementerian Keuangan mengusahakan pengurangan kuota bahan bakar subsidi dalam pembahasan APBN Perubahan 2014.
AUTHOR / Novaeny Wulandari
KBR68H, Jakarta - Bekas Menteri Koordinator Perekonomian, Keuangan dan
Industri, Kwik Kian Gie menjelaskan, sebagian besar pemangku kepentingan
dalam rapat konsultasi Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) menilai
tidak ada krisis ekonomi di Indonesia pada 2008. Namun, Bank Indonesia
punya pendapat lain. (Baca: Boediono: FPJP Sebagai Opsi Terakhir Selamatkan Bank Century)
Menurut Kwik, Direktur Pengawasan Bank Indonesia saat itu, Pahla Santoso
telah menganalisa Bank Century sebagai bank gagal. Dalam analisanya,
Century perlu dana talangan sebesar Rp 1,7 triliun untuk memenuhi angka
kecukupan modal sebesar 8 persen. Namun, dana talangan sebesar itu
ditolak KSSK melalui Sekretarisnya, Raden Pardede.
"Raden
Pardede mendapatkan dokumen dari Pahla Santoso yang mengatakan bahwa
untuk menyelamatkan ini dibutuhkan Rp 1,7 triliun. Lalu Raden Pardede
memerintahkan Pahla Santoso ganti menjadi Rp 630 miliar. Sebab kalau Rp
1, 7 triliun tidak disetujui oleh KSSK. Pahla Santoso menggantinya
dengan keenganan. Akan tetapi baik dia lalu menyelipkan kalimat. Namun
angka ini akan membengkak terus sesuai dengan perkembangannya," ujar
Kwik di Pengadilan Tipikor (12/05).
Bank Century ditetapkan sebagai
bank gagal berdampak sistemik pada 21 November 2008. Hal itu ditetapkan
dalam rapat yang dihadiri oleh Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan
(KSSK), Boediono selaku Gubernur BI dan anggota KSSK, serta Raden
Pardede selaku Sekretaris KSSK. Sri Mulyani sendiri, di dalam
persidangan mengaku hanya diberi waktu 4,5 jam oleh BI untuk memutuskan
penyelamatan Bank Century atau menutup bank itu.
Editor: Nanda Hidayat
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!