BERITA

Kurangi Beban Suku Bunga, Pengusaha Transportasi Minta Subidi Pemerintah

KBR68H, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta lembaga keuangan seperti perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit untuk pembiayaan pengadaan angkutan umum seperti armada bus kota.

AUTHOR / Doddy Rosadi

Kurangi Beban Suku Bunga, Pengusaha Transportasi Minta Subidi Pemerintah
pengusaha transportasi, suku bunga, subsidi pemerintah

KBR68H, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta lembaga keuangan seperti perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit untuk pembiayaan pengadaan angkutan umum seperti armada bus kota.  Menteri Perhubungan, E.E. Mangindaan mengatakan, suku bunga kredit yang ringan bisa membantu perusahaan angkutan umum berkembang.

Pasalnya tingkat suku bunga kredit untuk angkutan umum mencapai 25-35 persen, sedangkan bunga kredit untuk kendaraan pribadi hanya dikenakan sekitar 5 persen saja. Bagaimana solusi untuk memecahkan permasalahan ini? Simak perbincangan penyiar KBR68H Agus Luqman dan Rumondang Nainggolan dengan juru bicara Kementerian Perhubungan Bambang Ervan dalam program Sarapan Pagi.

Soal suku bunga kredit ini keluhannya sudah sejak lama ya?

Betul. Jadi sudah dikumandangkan dan terus menerus kita usulkan tetapi akhir-akhir ini sudah ada tanggapan. Saat ini Menteri Perhubungan sudah pernah bicara dengan Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian, beliau-beliau menanggapi dengan baik.
 
Hasilnya seperti apa?

Ini sedang dibahas secara lintas kementerian ya. Karena perlu juga mekanisme-mekanisme untuk masalah keuangan, utamanya juga perlu ada pembentukan penjaminan. Kalau tidak ada jembatan itu bagaimana antara para pengusaha dengan perbankan ini perlu dibahas.

Apakah ini menjadi alasan utama sehingga kemudian program peremajaan angkutan umum terkendala?


Jelas kalau masalah suku bunga selain harga itu menjadi kendala. Karena untuk tarif itu sangat berpengaruh dengan harga kendaraan, di dalam penetapan tarif itu komponen biaya itu termasuk biaya suku bunga dari harga-harga kendaraan. Tidak mungkin pengusaha itu membeli kendaraan angkutannya itu dengan cash, ini pasti berdampak kepada tarif. Kalau tarifnya saat ini masih tidak bersaing dengan kendaraan pribadi orang banyak menggunakan kendaraan pribadi, penumpang kurang jelas ini adalah satu lingkaran yang tidak bisa kita lepaskan.

Kemenhub sendiri apakah ada komunikasi dengan pengusaha jasa angkutan ini sebenarnya kreditnya tinggi sekali dibanding kendaraan pribadi ini karena apa?   
  
Memang kalau kita berkomunikasi dengan pengusaha jelas terus menerus karena organda itu merupakan mitra dari Kementerian Perhubungan. Namun mengenai kenapa suku bunga itu tinggi ini yang sedang dibahas dengan otoritas-otoritas keuangan. Mungkin yang bisa kita usulkan itu adalah bagaimana adanya subsidi apakah pemerintah yang memberi bantuan untuk mengurangi suku bunga, apakah ada pengurangan subsidi anggaran. Kalau di suku cadang seperti di penerbangan itu di-reimburse, ada pajak yang dibayarkan.

Sampai sekarang ini suku bunga kredit untuk pribadi itu rendah misalnya 5 persen, sedangkan suku bunga kredit untuk angkutan umum sampai 35 persen. Apakah pemerintah sudah lama tahu atau baru tahu bahwa ini akan menghambat program mengurangi kemacetan dan pembaharuan angkutan umum?


Sudah cukup lama Kementerian Perhubungan mengusulkan. Sudah minta agar itu diberi bantuan apakah dikurangi, ada insentif tapi itu bukan otoritas dari Kementerian Perhubungan.

Ini tetap ada di tangan Kementerian Keuangan kalau soal ini?

Betul. Jadi kalau kita review lagi di beberapa forum sejak dibahas mengenai harga BBM apabila harganya naik ini selalu dikeluhkan. Memang waktu itu dikeluhkan adalah tingginya, bagaimana menurukan, Menteri Perhubungan mengusulkan kalau begitu minta insentif. Kedua bukan hanya masalah suku bunga, ini persaingan kendaraan pribadi dengan kendaraan umum adalah bagaimana orang menggunakan kendaraan umum itu biaya yang dikeluarkan harus lebih murah daripada kendaraan pribadi. Kalau kendaraan umum lebih mahal maka tetap orang akan menggunakan kendaraan pribadi. Jadi ada beberapa usulan yang diberikan oleh Menteri Perhubungan, pertama adalah bagaimana perusahaan-perusahaan otomotif itu memproduksi kendaraan untuk angkutan umum itu juga ada kendaraan murah karena harga itu juga cukup mahal untuk angkutan umum. Kedua baru insentif untuk peremajaan karena kalau harga kendaraan pribadi lebih murah jatuhnya untuk biaya penggunaan sehari-hari lebih murah ya tetap saja orang menggunakan kendaraan pridadi daripada angkutan umum, makanya jalan tetap macet juga.  


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!