NASIONAL

Krisis Global, Presiden Jokowi Ajak Doa Bersama

"Alhamdulillah kita masih kuat menahan nya sampai sekarang ini. Dan ini patut kita syukuri bersama-sama."

AUTHOR / Astri Septiani

krisis global
Krisis global, Presiden Joko Widodo acara zikir dan doa kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (1/8/22). (Setpres)

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan bahwa dunia saat ini tidak berada pada posisi yang baik-baik saja. Sebab kata dia, belum juga sembuh dari "sakit" akibat hampir dua setengah tahun pandemi melanda hampir seluruh negara. 

Presiden mengatakan, ketika akan melakukan pemulihan, saat ini muncul berbagai hal yang tidak diperkirakan sebelumnya. Mulai dari perang Rusia-Ukraina, krisis pangan, krisis energi hingga krisis keuangan global. 

Jokowi mengajak masyarakat berdoa agar Indonesia dilimpahi serta tak kekurangan pangan serta energi.

"Marilah kita berdoa bersama, berdzikir bersama memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar negara kita selalu dilimpahi oleh pangan dan energi dan kita tidak kekurangan akan hal itu. Dan kita berusaha berikhtiar bersama-sama agar kita justru melimpah dan bisa membantu negara-negara lain yang sedang kesulitan saat ini," kata Jokowi pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka di halaman Istana Merdeka, Senin (1/8/22) malam.

Presiden menyoroti harga bahan pokok gandum hingga harga gas dan bensin yang naik beberapa kali lipat.

Kata dia masalah kenaikan harga pangan dan energi ini tak hanya menyasar negara kecil, melainkan hampir semua negara.

Baca juga:

Presiden Jokowi Bertemu IMF, Yakin Indonesia Tak Masuk Resesi

Menkeu: Tiga Tantangan Pemulihan Ekonomi



Jokowi mengatakan, Indonesia patut bersukur, di tengah kenaikan harga bahan pangan dan BBM,  negara  masih mampu mengatasinya.

"Subsidi terhadap BBM sudah sangat terlalu besar dari 170an sekarang jadi 502 triliun rupiah. Negara manapun takkan kuat menyangga subsidi sebesar itu. Tapi alhamdulillah kita masih kuat menahan nya sampai sekarang ini. Dan ini patut kita syukuri bersama-sama. Pangan juga seperti itu," kata dia

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!