Kontroversi penghargaan bertitel Socrates Award, yang diterima Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendapat sorotan dari DPRD Surabaya
Penulis: Eko Widodo
Editor:

KBR68H, Surabaya - Kontroversi penghargaan bertitel Socrates Award, yang diterima Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendapat sorotan dari DPRD Surabaya. (Baca: PDIP: Risma Tidak akan Mundur)
Ketua DPRD Surabaya Mochammad Machmud meminta Pemerintah Kota Surabaya untuk terbuka dan jujur terkait dengan upaya memperoleh penghargaan tersebut.
Sejumlah warga beranggapan piala tersebut bukan Penghargaan Socrates seperti yang disampaikan Pemerintah Kota Surabaya. Menurut Machmud, penghargaan Socrates Award 2014 untuk kategori Innovative City of The Future bagi Kota Surabaya perlu dijelaskan oleh pemerintah kota.
Jika benar dalam memperoleh piala tersebut Pemkot harus mengeluarkan anggaran besar, ia sangat menyayangkannya. Tanpa piala Socrates pun, kata dia, Kota Surabaya sudah menjadi kota percontohan di Indonesia.
“Saya tidak tau terkait dengan penghargaan itu, saya hanya ikut saat diundang mengarak piala keliling kota, saya berharap pemerintah apa adanya saja,” jelasnya.
Kategori Innovative City of The Future, merupakan penghargaan yang diberikan atas keberhasilan membangun kota masa depan, yang berciri menonjolkan pendekatan kemanusiaan. Namun, belakangan penghargaan yang diterima ini menjadi sorotan banyak pihak, mengingat piala yang diterima harus membayar dengan imbalan 5.000 poundsterling atau sekitar Rp 98 juta.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, M. Fikser saat dimintai keterangan masih belum bisa dihubungi terkait dengan kontroversi penghargaan yang diterima tersebut.
Editor: Anto Sidharta