Dengarkan

KBR68H, Pamekasan- Sejak dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Sekolah SMAN 3 Pamekasan, Tien Farihah mengklarifikasi tuduhan sebagai pelaku korupsi. Menurutnya  dirinya tidak melakukan apapun seperti yang selama ini dituduhkan kepada dirinya. Dan itu sudah berdasar hasil pemeriksaan inspektorat Pemkab Pamekasan yang menilai karena kesalahan administratif saja.

Bahkan Tien Farihah menegaskan secara “de Jure” dirinya tetap kepala SMAN 3 Pamekasan, sebab semua dokumen masih membutuhkan tanda tangan dirinya.

“Informasi dari saya diduga begitu? Saya menyayangkan informasi yang beredar di media dan masyarakat termasuk para siswanya yang menuding  sebagai pelaku korupsi, padahal sudah ada pemeriksaan inspektorat itu karena kesalahan administratif saja,"ujarnya.

“Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada penyalahgunaan keuangan itu, dan sudah dibahas dan diperiksa inspektorat juga legislatif, dan pemindahan kantor inipun bukan semata-mata karena persoalan itu, tapi musyawarah dan kebijakan Disdik agar tak ada lagi upaya yang mengakibatkan proses belajar terganggu,” Ujarnya.

Tien Farihah juga menyayangkan dengan kejadian aksi demo yang mengganggu proses belajar mengajar.  Ditanya soal dugaan provokasi oleh guru yang tak suka kehadirannya dengan diplomatis dirinya mengaku tak etis disampaikan di media karena hal tersebut akan menjadi contoh buruk di dunia pendidikan.

Tien juga siap melaksanakan tugas di mana saja, sebab sebagai PNS dia harus patuh kepada semua kebijakan pimpinan, termasuk atas kebijakan bupati nantinya. Ia berharap siswa SMA 3 Pamekasan akan terus berprestasi. 

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Pamekasan menarik jabatan Kepala Sekolah SMAN 3 Pamekasan, Titin Farihah menjadi staf di Dinas Pendidikan setempat. Keputusan ini diambil setelah adanya demo ratusan siswa yang menuntut mundur Kepala Sekolah itu atas dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMAN 3 Pamekasan.

Sumber: Radio Karimata FM