BERITA

Kemlu Belum Tahu Nasib 21 ABK Asal Indonesia

Tim penyelamat memprediksi kapal tersebut kandas di sebuah pulau.

AUTHOR / yudi rachman

Ilustrasi. Foto: Antara
Ilustrasi. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Kementerian Luar Negeri mengaku masih belum mengetahui nasib 21 warga negara Indonesia yang menjadi anak buah kapal (ABK) Hsiang Fu Chun yang dinyatakan hilang di Samudera Atlantik. Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal menjelaskan, institusinya masih menunggu informasi dari pejabat terkait. Kata dia, angkatan laut dan tim penyelamat negara Argetina hingga kini masih menelusuri titik terakhir kapal tersebut terlacak. Bahkan, tim penyelamat memprediksi kapal tersebut kandas di sebuah pulau.

"Masih ada beberapa perkembangan, tetapi belum ada perkembangan yang solid, jadi masih ada informasi sedikit-sedikit. Tetapi sejauh ini memang dari Angkatan Laut Argentina dan SAR Argentina yang melakukan pencarian di daerah itu belum mendapatkan indikasi yang clear mengenai lokasi tenggelamnya kapal. Jadi masih ada berbagai dugaan, ini bukan

tenggelam tetapi terdampar di suatu tempat tetapi komunikasinya sudah tidak bisa lagi atau putus. Karena kalau dia tenggelam, ini tidak ada jejaknya sama sekali, paling tidak ada tumpahan minyak dan sebagainya," jelas Direktur Perlindungan WNI Lalu Muhammad Iqbal.

Sebelumnya, Kapal berbendera Taiwan Hsiang Fu Chun hilang di sekitar Samudaera Atlantik. Menurut data satelit, posisi terakhir kapal tersebut berada sekitar tiga kilometer dari Kepualuan Falkland. Kapal itu membawa seorang kapten dan kepala teknisi asal Taiwan serta 11 kru asal Tiongkok, 21 WNI, 13 warga Filipina dan dua Vietnam.

Editor: Malika 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!