NASIONAL
Kemenkes Matangkan Infrastruktur untuk Program Skrining Kesehatan Gratis 2025
Program ini rencananya akan dimulai pada tahun 2025, bagi warga yang sedang berulang tahun sebagai kado dari pemerintah.
AUTHOR / Shafira Aurel
-
EDITOR / Agus Luqman
KBR, Jakarta - Kementerian Kesehatan tengah mematangkan infrastruktur kesehatan di berbagai wilayah di Indonesia guna mempercepat pelaksanaan program skrining kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat.
Program ini rencananya akan dimulai pada tahun 2025, bagi warga yang sedang berulang tahun sebagai kado dari pemerintah.
Juru bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya juga telah menggencarkan sosialisasi terkait program layanan kesehatan ini.
Untuk sosialisasi di desa, Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan pemerintah daerah dan dinas kesehatan daerah untuk menginformasikan program itu ke masyarakat.
Nadia mengatakan program skrining kesehatan gratis ini dirancang untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit sesuai golongan usia. Tujuannya untuk meningkatkan efektivitas deteksi dini dan meminimalkan risiko kematian serta kecacatan.
"Tentunya untuk kegiatan sarana prasarana seperti alat pemeriksaan, kemudian alkohol, jarum suntik untuk mengambil darah ini sudah kita alokasikan. Melalui mekanisme anggaran di pusat maupun anggaran yang sudah kita titipkan di pemerintah daerah melalui dana alokasi khusus non fisik. Selain tentunya kita memiliki buffer yang kita miliki di pemerintah pusat. Sehingga bila memang ada kebutuhan kekurangan di daerah nanti bisa langsung kita tangani," ujar Nadia kepada KBR, Minggu (10/11/2024).
Baca juga:
- Program Periksa Kesehatan Gratis saat Ultah, PB IDI: Jangan Cuma Gimmick
- Hasil Skrining Kesehatan Jiwa 2023, Mayoritas Alami Gangguan Kesehatan Jiwa
Juru bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menambahkan nantinya hasil skrining kesehatan ini bisa ditindaklanjuti. Namun ia menyebut pihaknya masih mengkaji hal tersebut, apakah nantinya tindaklanjut ini dilakukan secara gratis atau berbayar.
"Hal-hal lain tentu masih dalam kajian kami ya. Tapi kami harap semuanya bisa rampung dalam waktu dekat," ucapnya.
Nadia memastikan program layanan skrining kesehatan gratis bagi warga berulang tahun ini akan dilaksanakan secara merata hingga ke Daerah tertinggal, terdepan, dan terluar alias 3T.
"Ini adalah untuk seluruh masyarakat ya. Baik dia adalah peserta BPJS ataupun peserta non BPJ. Kita akan bersama-sama dengan pemerintah desa dan juga kader kesehatan yang kita sudah terus-menerus kita tingkatkan kompetensinya. Dan akan didukung dengan berbagai informasi-informasi yang kita sampaikan melalui berbagai media yang ada dan juga sesuai dengan sasaran yang ada," imbuhnya.
Sebelumnya, Pemerintah berencana meluncurkan program skrining kesehatan gratis mulai 2025 bagi seluruh warga Indonesia.
Program ini diharapkan dapat menjadi hadiah ulang tahun dari negara untuk setiap warga, dengan fokus pada deteksi dini dan pencegahan penyakit sesuai kategori usia.
Dikutip laman Kemkes.go.id, kategori skrining berdasarkan golongan usia, yakni:
1. Skrining Balita: Difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital yang, jika teridentifikasi secara dini, dapat diobati untuk mencegah kematian atau kecacatan.
2. Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): Meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja.
3. Skrining Dewasa: Difokuskan pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, yang merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia, serta kanker prostat pada laki-laki.
4. Skrining Lansia: Meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan.
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!