NASIONAL

Kemendagri Minta Daerah Antisipasi Mundurnya Produksi Padi

"Dibuat berkelompok apa permasalahan yang terjadi sehingga terjadi kemunduran-kemunduran dan gerakan nasional tanam padi tadi belum tercapai,"

AUTHOR / Heru Haetami

Musim tanam
Ilustrasi: Presiden Joko Widodo bagikan bantuan saat panen padi di Desa Karanglayung, Sukra, Indramayu, Jabar, Jumat (13/10/23). (Antara/Sigid Kurniawan)

KBR, Jakarta-  Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta para kepala daerah mengoptimalkan kerja-kerja penyuluh pertanian. Alasannya untuk mengantisipasi mundurnya produksi petani padi.

Instruksi itu disampaikan Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri Tomsi Tohir dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023, hari ini.

"Teman-teman kepala daerah dan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) mohon untuk bisa menjadi penekanan bersama berkaitan dengan penyuluh pertanian tadi, mungkin harus dicek kembali dan diberikan penugasan dibuat berkelompok apa permasalahan yang terjadi sehingga terjadi kemunduran-kemunduran dan gerakan nasional tanam padi tadi belum tercapai," kata Tomsi di Jakarta, Senin (23/10/2023).

Irjen Kemendagri Tomsi Tohir juga meminta para kepala daerah segera mencarikan solusi agar masa tanam petani segera dilakukan.

"Kalau itu memang solusinya cuaca, begitu cuaca membaik pada kesempatan pertama maka dapat dilaksanakan penanaman," katanya.


Baca juga:

Sebelumnya, Kementerian Pertanian mencatat realisasi tanam di empat provinsi masih rendah. Keempat provinsi itu yakni Lampung, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, dan Sumatera Utara.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan dari 569.000 hektare target nasional, per 21 Oktober 2023 tanam petani baru terealisasi 374.000 hektare. 

Itu sebab, kata dia, produksi tanam mesti digenjot untuk mengantisipasi kemunduran masa panen.

"Prediksi BMKG ada kemunduran musim hujan atau kemunduran jadwal tanam 1 sampai 3 dasarian. Kalau jadwal tanah mundur berarti panen juga mundur. Kalau panen mundur sementara beras makan kan tidak boleh mundur. Berarti kita harus tanggulangi selama kebutuhan beras 1 bulan. Ini yang harus menjadi perhatian kita juga. Di saat yang sama kita harus genjot produksi agar pada saat kita delay pada saat kita sortage itu bisa tercover terutama di musim panen raya nanti sekitar bulan Maret dan bulan April," kata Dedi.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!