HEADLINE

Kebut Penyelesaian LRT, Presiden Revisi Keppres

"Memang harus ada perubahan perpres menjadi BUMD, supaya tidak timbul permasalahan dengan penegak hukum,"

AUTHOR / Ninik Yuniati

Kebut Penyelesaian LRT, Presiden Revisi Keppres
Pembangunan tiang pancang jalur transportasi massal Ligt Rail Transit (LRT) di ruas Tol Jakarta-Cikampek Km 14, Bekasi, Jawa Barat, Senin (28/3). (Foto: Antara)

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo meminta pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Jakarta dan Palembang rampung April 2018. Kata dia, untuk kepentingan jangka pendek, proyek tersebut harus segera dikebut dalam rangka menyongsong Asian Games ke-18.

"Percepatan ini juga harus dilakukan, karena juga ada momentum Asian Games ke-18, yang akan berlangsung 2018 yang akan datang. Supaya ini semuanya, kita harapkan terutama LRT bisa selesai semuanya, dan masalah-masalah yang ada saya harapkan bisa diselesaikan," kata Jokowi di kantor Presiden, Selasa (29/3).


Dalam rapat terbatas dengan sejumlah kementerian dan juga kepala daerah, Jokowi menyoroti pembangunan LRT di Jakarta yang belum juga dimulai.


Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, nanti Presiden Jokowi bakal menerbitkan revisi Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2015, guna mempercepat proses pembangunan. Kata dia, revisi tersebut akan memberi payung hukum bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo untuk memulai pengerjaan.


"Di dalam perpres itu yang diatur BUMN, karena di sana yang bekerja nanti sepenuhnya adalah Jakpro, BUMD. Memang harus ada perubahan perpres menjadi BUMD, supaya tidak timbul permasalahan dengan penegak hukum," ujar Pramono.


Pramono menambahkan, LRT diharapkan bisa beroperasi dan digunakan untuk Asian Games 2018


"Diharapkan selesai April, mudah-mudahan Maret selesai, April-Mei bisa digunakan untuk tes. Secara komersial diharapkan bisa dilakukan 3 atau 4 bulan sebelum pelaksanaan Asian Games," tutur Pram.


Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan bakal mampu memenuhi permintaan ini. Kata dia, dengan revisi Perpres, proses groundbreaking ditargetkan dimulai Juni tahun ini.  


"Juni mulai kerja, istilahnya groundbreaking. Mungkin baru kelihatan tiangnya September. Kita udah serahkan 4 triliun kepada Jakpro, dan Wijaya Karya komitmen join sama kita, dia akan menyediakan 1 triliun ditambah Adhi Karya," kata Ahok.


Sementara untuk kepentingan jangka panjang, LRT nantinya diharapkan menjadi solusi atas kemacetan di Jakarta dan sekitarnya. LRT bakal diintegrasikan dengan moda transportasi lain seperti MRT dan KRL.


"Di Jakarta, setahun kita kehilangan 28 triliun, karena kemacetan, di Bandung kita kehilangan 7 triliun karena kemacetan. Setiap tahun kita kehilangan 35 triliun," kata Jokowi. 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!