BERITA
Karhutla, BMKG Deteksi 13 Titik Api di Aceh
Titik panas muncul akibat maraknya kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi dalam sepekan terakhir.
AUTHOR / Erwin Jalaludin
KBR, Aceh – Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi 13 titik panas atau titik api di sebagian wilayah Provinsi Aceh.
Titik panas muncul akibat maraknya kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi dalam sepekan terakhir.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, Zakaria Ahmad mengatakan, karhutla rentan terjadi karena kelelaian masyarakat yang membakar sampah sembarangan di musim kemarau.
Kondisi ini diperparah dengan kencangnya hembusan angin mencapai 40 Kilometer/jam.
"Jadi, kecepatan angin segitu apabila terjadi kebakaran, sangat cepat terjadi meluas dan sangat mudah terjadi kebakaran hutan. Karena sudah beberapa hari tidak terjadi hujan, sehingga rumput-rumput menjadi kering mudah terjadinya kebakaran," kata Zakaria menjawab KBR, Kamis (14/10/2021).
Baca juga:
- Jokowi: Tak Ada Kompromi Bagi Pembakar Hutan
- BNPB: Kerugian Ekonomi Akibat Karhutla Capai Rp75 Triliun
Zakaria mengimbau masyarakat tidak membakar sampah di area hutan, karena akan menimbulkan kebakaran hutan dan lahan.
Terlebih, kasus kebakaran hutan dan lahan ini terus meluas di wilayah Aceh.
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memperkirakan dalam sepekan sekitar 50 hektare area hutan dan kebun masyarakat ludes terbakar.
Kebakaran menyebar di sebagian wilayah Aceh, meliputi Aceh Tengah, Bener Meriah, Nagan Raya, Pidie, Subulussalam, Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Utara, dan Kota Lhokseumawe.
Baca juga:
Editor: Agus Luqman
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!