Karamnya kapal laut pengangkut barang jenis landing craft tank (LCT) Pancar Indah tidak mengganggu aktivitas penyeberangan di Selat Bali. Dari pantauan Portalkbr di lapangan, penyeberangan di pelabuhan masih tetap dilayani di Banyuwangi, Jawa Timur. Sejum
Penulis: Hermawan
Editor:

KBR, Banyuwangi – Karamnya kapal laut pengangkut barang jenis landing craft tank (LCT) Pancar Indah tidak mengganggu aktivitas penyeberangan di Selat Bali. Dari pantauan Portalkbr di lapangan, penyeberangan di pelabuhan masih tetap dilayani di Banyuwangi, Jawa Timur. Sejumlah truk dan bus tampak mengantre di area parkir untuk mendapat giliran masuk ke kapal
Sebelumnya, Rabu malam (2/7), Kapal LCT pancar Indah karam di Selat Bali. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Menurut Kepala Cabang PT Angkutan Suangai Danau dan Penyebrangan (ASDP) Ketapang, Waspada Heruanto, kapal tersebut bermuatan lima unit tronton dan sebelas unit truk.
Menurut Waspada, kapal milik PT Pelayaran Makmur Bersama itu berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada pukul 21.00 Wib. Saat itu angin kencang dan gelombang tinggi melanda Selat Bali. Pada pukul 21.40 Wib PT ASDP memperoleh laporan bahwa kapal karam dalam radius 150 meter dari pelabuhan Gilimanuk Bali.
“Kapal mengalami kandas kurang lebih 150 meter dari dermaga plengsengan LCM Gilimanuk dengan kemiringan 30 derajat. Pukul 22.15 Wib juga saat itu kita mengadakan evakuasi terhadap para supir tersebut dengan jumlah 26 dan ABK dan pada saat itu juga pukul 22.15 Wib selesai evakuasi. Untuk penyebab kami belum tahu nanti dari tim identivikasi,” kata Waspada Heruanto kepada Portalkbr, Kamis (3/7).
Waspada Heruanto menambahkan, PT ASDP lalu mengevakuasi supir dan kernet menggunakan KMP Prima Jaya. Mereka dievakuasi ke Pelabuhan Gilimanuk pada hari Kamis dini hari. Namun LCT Pancar Indah belum bisa dievakuasi. PT ASDP akan melanjutkan menarik kepal pada hari ini.
Editor: Anto Sidharta