Dengarkan

KBR, Balikpapan - Kalimantan Timur hingga kini masih ngotot menuntut porsi lebih besar dana bagi hasil khususnya untuk sektor minyak dan gas (migas). Wakil Gubernur Kalimantan Timur Mukmin Faisyal mengatakan, hingga kini masih berjuang mendapatkan 40 persen dana bagi hasil dari migas.

Menurutnya, sudah sewajarnya sebagai daerah penghasil migas, Kalimantan Timur mendapatkan porsi yang lebih besar. Karena selama ini pembagian dana bagi hasil migas yang diterima Kalimantan Timur dianggap tidak adil.

Kata dia, saat ini sebagai penghasil gas Kalimantan Timur hanya mendapat 15,5 persen dana bagi hasil minyak, sedangkan 84,5 persen pusat. Sedangkan untuk dana bagi hasil gas bumi Kalimantan Timur mendapat 30,5 persen dan pusat mendapat 69,5 persen.

Tuntutan itu lanjutnya, sudah disampaikan ke DPR RI sejak beberapa tahun terakhir, namun belum terealisasikan. Kata Mukmin, pihaknya akan kembali akan menyampaikan tuntutan itu ke anggota DPR RI yang baru.

"Sebagai penghasil tentu harus lebih besar, kita kan nuntut 40 persen. Harus itu yang diharapkan bahwa peningkatan itu akan dimaksimalkan oleh Kalimantan Timur. Kita kan sudah menyampaikan ke DPR RI (soal tuntutan 40 persen), tapi kepada DPR RI yang baru belum. Yang jelas itu (tuntutan kami)," kata Mukmin Faisyal, Rabu (9/7)

Mukmin Faisyal mengungkapkan, tuntutan 40 persen itu cukup rasional, setelah melalui pertimbangan yang dilakukan Pemerintah Provinsi dan DPRD Kalimantan Timur. Berbeda dengan Papua dan Aceh yang justru menuntut hingga 70 persen.

Mukmin menambahkan, dari hasil migas Kaltim menyetor setiap tahunnya mencapai Rp 425 triliun, namun yang kembali ke daerah hanya Rp 39 triliun yang dibagi ke kota dan kabupaten di Kalimantan Timur.

Editor: Antonius Eko