NASIONAL

Jokowi Tanam Ribuan Pohon di Wonogiri

Presiden Joko Widodo (Jokowi) merayakan Hari Menanam Pohon Indonesia dengan menanam 2.000 pohon di Desa Tempursari, Sidoarjo, Wonogiri, Sabtu (29/11).

AUTHOR / Abu Pane

Jokowi Tanam Ribuan Pohon di Wonogiri
jokowi, pohon, hari tanam pohon nasional

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merayakan Hari Menanam Pohon Indonesia dengan menanam 2.000 pohon di Desa Tempursari, Sidoarjo, Wonogiri, Sabtu (29/11). 


Jokowi mengatakan penanaman pohon di desa tersebut bertujuan untuk menahan laju lumpur yang mengalir dari Gunung Seribu menuju Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri. Menurut presiden, setiap tahun lumpur yang memasuki Waduh Gajah Mungkur mencapai enam juta kubik. Dengan begitu setiap tahun pemerintah mesti mengeruk waduk tersebut. 


Jokowi berharap penanam pohon itu bisa menghentikan laju lumpur tiga tahun mendatang. Oleh karena itu ia juga mengusulkan, nantinya anggaran pengerukan lumpur dialihkan ke sektor produktif seperti pupuk dan bibit. 


Presiden Joko Widodo juga meminta petani di seluruh Indonesia untuk giat menerapkan pertanian tumpang sari. Yakni dengan menanam pohon di lahan masing-masing, sambil menanam tanaman palawija di sela-sela pohon tersebut. Dengan begitu Jokowi berharap target swasembada pangan bisa tercapai tiga tahun mendatang. 


Sementara itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya meminta Pemerintah Daerah di Seluruh Indonesia untuk mengembangkan hutan kemasyarakat masing-masing. 


Dalam catatan KLHK, hutan desa yang mesti dikelola Pemda mencapai 194 ibu hektar. Sedangkan hutan rakyat pola kemitraan sudah lebih dari 279 ribu hektar. Lalu hutan Kemasyarakatan mencapai 318 ribu hektar. Siti yakin, hutan tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika dikelola secara tepat. 


Editor: Antonius Eko 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!