NASIONAL

Jokowi Sebut Panen Jagung di Lumbung Pangan Keerom Melebihi Standar

"Kalau kita punya 1.000 (hektare) berarti Rp42 miliar, gede banget untuk hanya 3 bulan atau 100 hari," ujar Jokowi.

AUTHOR / Heru Haetami, Arjuna Pademme

Jokowi Sebut Panen Jagung di Lumbung Pangan Keerom Melebihi Standar
Presiden Joko Widodo meninjau lumbung pangan atau food estate dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Keerom, Papua, pada Selasa, 21-03-2023. Foto: Laily Rachev

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo menilai produksi lumbung pangan atau food estate di Keerom, Papua, menghasilkan panen yang melebihi standar. Area Food Estate, Keerom, Papua ditanami komoditas Jagung.

Itu disampaikan Jokowi usai memanen jagung perdana di area Food Estate Papua, Kampung Wambes, Distrik Mannem, Kabupaten Keerom, Papua, Kamis, 6 Juli 2023.

"Jangan berpikiran langsung hasilnya sangat tinggi. Tetapi ini pun hasilnya sudah sangat tinggi karena kira-kira 7 ton per hektarenya. Tujuh ton per hektarenya karena standar nasionalnya 5,6 ton per hektare, ini sudah tujuh. Karena memang saya melihat tanahnya sangat subur sekali," kata Jokowi.

"Saya kira sudah untungnya gede. Artinya kalau 7 ton per hektare kali Rp6 ribu berarti sudah Rp42 (juta) per hektare. Hati-hati. Kalau kita punya 1.000 (hektare) berarti Rp42 miliar, gede banget untuk hanya 3 bulan atau 100 hari," jelasnya.

Melebihi HPP

Jokowi tak mengkhawatirkan pasar hasil panen di lumbung pangan Keerom. Kata dia, jagung yang dipanen sudah dihargai lebih tinggi dari Harga Pokok Produksi (HPP) yang telah ditetapkan.

"Ada yang beli sekarang Rp5.000 sampai Rp6.000 per kilonya. Jadi harganya juga sangat tinggi banget dibanding HPP, harga pokok produksi," kata Jokowi.

Jokowi menambahkan, jika produktivitasnya tinggi, lahan jagung tersebut diharapkan bisa untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional, khususnya Indonesia Timur.

"Ini untuk Indonesia timur nanti kalau memang ini sudah betul karena produktivitasnya tinggi di atas 7 ton, misalnya masyarakat akan berbondong-bondong pasti akan mau ke sini," tutur Presiden.

Hal yang Perlu Diperbaiki

Presiden Joko Widodo menyebut ada beberapa hal yang masih perlu diperbaiki agar hasil panen di lumbung pangan atau Food Estate Keerom, Papua, bisa lebih maksimal.

"Memang ada yang sudah bagus-bagus, gede-gede, tapi juga ada yang masih (kecil) karena terlalu banyak air sehingga tadi dievaluasi dari Pak Mentan, dari Pak Bupati, dari petani memang paritnya harus lebih dikecilkan jaraknya dari 12 (meter) jadi 5 atau 6 meter," ujar Presiden Jokowi kepada awak media usai peninjauan.

Presiden Jokowi mengatakan, kegagalan tersebut merupakan hal wajar karena ladang tersebut baru pertama kali digunakan dan diolah untuk menanam jagung. Meski demikian, ladang jagung tersebut diperkirakan dapat menghasilkan panen jagung melebihi standar nasional.

Lahan 20 Ribu Hektare

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Keerom, Papua, menyiapkan lahan puluhan ribu hektare untuk mendukung program food estate atau lumbung pangan.

Bupati Keerom, Piter Gusbager mengatakan lahan itu disiapkan lantaran kabupaten yang dipimpinnya merupakan salah satu daerah di Papua, yang masuk dalam program food estate pengembangan tanaman jagung. Lahan itu berada di Distrik Arso dan Distrik Senggi.

"Pelaksanaan pengembangan budidaya jagung 20 (ribu) hektare, sesuai arahan Pak Presiden. Eksekusi penanaman tahun ini seluas 500 hektare. Kita pada prinsipnya sudah persiapan 90 persen, sudah siap," kata Piter Gusbager, Senin, (13/6/2022).

Regulasi

Katanya, Pemkab Keerom terus berkoordinasi dengan satuan kerja dari Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, untuk percepatan program ini.

Akan tetapi, Pemkab Keerom meminta pemerintah terlebih dahulu menyiapkan regulasi, sebagai payung hukum. Regulasi itu juga untuk jaminan keberlangsungan pelaksanaan program food estate di sana.

"Kita harapkan pada level regulasi ada semacam peraturan presiden, Keerom masuk dalam kawasan pembangunan strategis atau apa pun namanya. Dengan regulasi yang jelas, itu ada kepastian hukum dalam keberlanjutan program ini," kata Piter.

Bertahap

Bupati Keerom, Papua, Piter Gusbager, Papua menambahkan, pengembangan tanaman jagung seluas 20 ribu hektare, akan dilakukan secara bertahap.

Ditargetkan hingga 2023, 3 ribu hektare tanaman jagung sudah ditanam. Setelah itu pengembangan jagung akan dilanjutkan hingga mencapai 5 hektare, 10 hektare dan 20 hektare.

Kata dia, Asisten Deputi Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kemenko Maritim dan Investasi, Sugeng Harmono, telah berkunjung ke Kabupaten Keerom pada pekan lalu. Kunjungan itu untuk memastikan kesiapan pelaksanaan food estate di Kabupaten Keerom, Papua.

10 Ribu Hektare

Namun, saat Jokowi meninjau lokasi tersebut pada 21 Maret 2023, kepala negara menyebut luas lahan jagung yang disiapkan di Keerom sekira 10 ribu hektare. 

"Tapi, sekarang yang sudah disiapkan land clearing kemudian pengolahan tanah baru 500 hektare, tahun depan 2.500 hektare. Tetapi, yang ditanam hari ini baru 100 hektare. Kita akan lihat nanti bulan Juni akan panen yang pertama, berapa ton per hektarenya akan kelihatan," ujar Jokowi kepada wartawan saat itu. 

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!