indeks
Jokowi Jadi Presiden, Seniman Makan Siang di Tengah Sungai

Sejumlah seniman Kota Bandung, Jawa Barat, makan siang nasi tumpeng di tengah Sungai Cikapundung, Bandung, Senin (20/10). Makan siang nasi tumpeng itu dilakukan sebagai rasa syukur atas terpilihnya Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) menjadi preside

Penulis: Arie Nugraha

Editor:

Google News
Jokowi Jadi Presiden, Seniman Makan Siang di Tengah Sungai
Jokowi, Seniman Makan Siang, Tengah Sungai

KBR, Bandung - Sejumlah seniman Kota Bandung, Jawa Barat, makan siang nasi tumpeng di tengah Sungai Cikapundung, Bandung, Senin (20/10). Makan siang nasi tumpeng itu dilakukan sebagai rasa syukur atas terpilihnya Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) menjadi presiden dan wakil presiden untuk lima tahun mendatang.

Menurut juru bicara seniman Kota Bandung, Tisna Sanjaya, makan siang nasi tumpeng di tengah Sungai Cikapundung itu sebagai simbol pemerintahan terpilih nanti harus bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

"Jadi mengalir Jokowi itu. Saya menangkap itu. Jadi sayang banget kalau momentum kebaikan ini yang sudah dipilih rakyat secara langsung ke depan dikotori seperti itu. Jadi seniman secara simbolik mengingatkan jangan sampai negeri ini kotor seperti air Cikapundung ini," ujarnya dibantaran Sungai Cikapundung, Jalan Cikapundung Timur, Bandung, Senin (20/10).

Tisna mengingatkan, dengan terpilihnya pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, seluruh pemimpin di daerah harus bekerja keras membangun dan merealisasikan rencana pembangunan yang direncanakan.

Tisna mengatakan contoh kerja keras yang harus dilakukan oleh pemimpin di daerah, salah satunya yaitu di Kota Bandung dengan pembersihan sampah di Sungai Citarum. Dia menyebutkan pemimpin di daerah jangan sampai hanya mementingkan pencitraan dari pada kerja nyata.

Editor: Anto Sidharta

Jokowi
Seniman Makan Siang
Tengah Sungai

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...