NASIONAL

Jokowi Ingin Bangun Hutan Hujan Tropis di IKN

"Ini adalah dalam rangka membangun kembali reforestasi, penghutanan kembali, penghijauan kembali dalam rangka kita mendapatkan tropical rain forest."

AUTHOR / Astri Septiani

Jokowi RSUP IKN
Presiden Jokowi menanam pohon bersama masyarakat di lokasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan KIPP IKN, Kalimantan Timur, Rabu (20/12/2023). (BPMI Setpres/Kris)

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengeklaim pemerintah tengah memulai penghijauan Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Jokowi ingin membangun hutan hujan tropis di IKN dengan tanaman yang beragam.

"Ini adalah dalam rangka membangun kembali reforestasi, penghutanan kembali, penghijauan kembali dalam rangka kita mendapatkan tropical rain forest, dari monokultur menjadi tropical rain forest, dari hanya eucalyptus jadi bermacam-macam jenis pohon, jenis tanaman yang kita tanam seperti yang sekarang kita lihat," kata Jokowi usai melakukan penanaman pohon bersama dengan masyarakat dan siswa sekolah di lokasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (20/12/2023).

Jokowi menekankan Nusantara dibangun dengan konsep forest city atau konsep kota hutan berkelanjutan. Presiden ingin pembangunan di IKN mengedepankan penghijauan yang dimulai dari lahan hingga gedung.

Terkait penghijauan di area Sumbu Kebangsaan, Jokowi menyebut untuk menghiasi area sekitar Istana Kepresidenan.

"Kalau tadi di lingkungan istana adalah tanaman-tanaman yang berkaitan dengan estetika, tabebuya, ada jakaranda, ada flamboyan, ada semuanya kita tanam di situ, tapi estetika,” ungkapnya.

Baca juga:

Jokowi ingin penghijauan serupa juga dilanjutkan di kawasan luar IKN.

“(Jika) lingkungan kawasan IKN ini sudah selesai, melebar ke luar IKN. Saya kira produksi di Mentawir itu kan 15 juta bibit per tahun, jumlahnya banyak sekali,” pungkasnya.

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!