NASIONAL

Jokowi Bilang Harga Beras di Pasar Cipinang dan Pasar Johar Turun

Jokowi mengaku setiap hari mengecek stok beras nasional.

AUTHOR / Astri Septiani

Jokowi Bilang Harga Beras di Pasar Cipinang dan Pasar Johar Turun
Ilustrasi: Warga antre beli beras medium saat operasi pasar murah di Bandung, Jawa Barat, Senin (19/2/2024). (Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi)

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeklaim harga beras sudah turun di sejumlah pasar. Klaim disampaikan Jokowi menanggapi pertanyaan wartawan soal kenaikan harga beras yang terjadi selama beberapa pekan. Jokowi mengaku setiap hari mengecek stok beras nasional.

"Coba dicek, jangan menginformasikan seperti itu loh, ya. Coba dicek di Pasar Induk Cipinang, cek. Coba dicek lagi ke Pasar Johar. Ini yang pasar-pasar beras itu harus dicek. Coba kalian datang ke Pasar Cipinang, cek harganya turun atau naik. Cek di Pasar Johar di Karawang, naik atau tidak, turun atau tidak, cek. Sudah itu," kata Jokowi di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu, (28/02/24)

Di sisi lain, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengeklaim ketersediaan stok beras aman menjelang Ramadan hingga Idulfitri. Ia meminta masyarakat tidak khawatir terkait ketersediaan beras.

Sebab, pemerintah terus berupaya memenuhi stok dan menjaga stabilitas pangan di dalam negeri. Menurutnya, kelangkaan dan tingginya harga beras di pasar disebabkan hasil panen dalam negeri di bawah 1 juta ton.

Pemerintah Tidak Serius

Sementara itu, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) mendesak pemerintah segera mengevaluasi tata kelola niaga beras untuk mencegah lonjakan harga terus berlanjut.

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menilai pemerintah tidak serius memperbaiki tata kelola niaga beras yang kacau. Hal ini kata dia, menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya kembali permasalahan beras, seperti kenaikan harga.

"Jadi, menurut Ombudsman, ini persoalan produksi tidak bisa lagi dianggap permasalahan remeh. Ini alarmnya sudah lampu merah. Maka segera pemerintah berbenah memperbaiki kebijakan perberasan ini. Usul dari Ombudsman itu adalah Indonesia harus pemerintah kita harus memiliki kebijakan beras, yaitu kebijakan perberasan nasional yang merata dari hulu ke hilir," ujar Yeka kepada KBR, Kamis, (29/2/2024).

Perlu Terobosan

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menyebut perlu ada terobosan baru yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi permasalahan beras. Sebab menurutnya, kenaikan harga beras saat ini sudah terlalu mahal dan semakin mengkhawatirkan.

"Beras ini kan dari Desember, Januari, apalagi Ramadan dan Lebaran memang suka naik. Tapi, apakah hanya dibiarkan saja?. Kenaikan ini sudah cukup parah. Impor sekalipun juga belum dapat menekan harga." imbuhnya.

Ombudsman juga mendorong pemerintah melakukan operasi pasar murah sebagai solusi jangka pendek yang dapat dilakukan.

Pantauan KBR dari laman Bapanas, harga rata-rata nasional beras premium per Kamis, 29 Februari 2024, masih di kisaran Rp16.430, sedangkan beras medium berada di harga Rp14.330.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!