NASIONAL
Jakarta Posisi Lima Klasemen Peparnas, Jateng Kokoh di Puncak
Papua turun ke posisi enam klasemen

KBR, Jakarta- Kontingen paralimpik Jakarta menggeser posisi Papua dari klasemen sementara perolehan medali di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) ke-17 di Solo, Jawa Tengah.
Jakarta, per Kamis, (10/10), pukul 13.12 WIB meraih total 53 medali, dan menduduki posisi kelima. Rinciannya, 17 medali emas, 16 perak, dan 20 perunggu. Sedangkan Papua turun ke posisi enam klasemen, dengan total 56 medali. Rinciannya, 14 medali emas, 24 perak, dan 18 perunggu. Sebelumnya Papua sempat di posisi kelima.
Sementara itu, kontingen tuan rumah Jawa Tengah, memuncaki klasemen sementara, dengan raihan 233 medali. Rinciannya, 92 emas, 72 perak, dan 69 perunggu, berdasarkan data klasemen sementara di situs peparnas17.id.
Peparnas 17 di Solo berlangsung 6-13 Oktober 2024. Terdapat 20 cabang olahraga penyandang disabilitas yang dipertandingkan, dan melibatkan 4 ribuan atlet berbagai provinsi di Indonesia. Ada empat daerah di Jawa Tengah menjadi tuan rumah yaitu Solo, Sukoharjo, Karanganyar, dan Boyolali.
Dibuka Presiden Jokowi
Peparnas dibuka Presiden Joko Widodo, Minggu malam, 06 Oktober 2024. Presiden menegaskan kompetisi olahraga penyandang disabilitas ini bukti kesetaraan para atlet. Menurut Jokowi, prestasi atlet difabel Indonesia di kancah internasional semakin membanggakan.
"Indonesia 3 kali berturut-turut juara umum di ASEAN Paragames 2017, 2022, dan 2023. Pekan Paralimpiade Nasional Peparnas ini bukan sekadar ajang melahirkan atlet potensial pencetak rekor baru. Peparnas juga menjadi panggung kesetaraan bagi seluruh atlet penyandang disabilitas untuk menampilkan kemampuan terbaik," ujar Jokowi di Stadion Manahan Solo, Minggu malam, (6/10/2024).
Jokowi menjelaskan, selama ini peparnas menjadi ajang pembibitan atlet disabilitas potensial pencetak rekor nasionnal maupun internasional.
Baca juga:
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!