NASIONAL

Istri Wiji Thukul, Sipon, Meninggal

Kakak Istri Widji Thukul, Sarijo, saat ditemui di runah duka mengatakan selama beberapa hari ini kondisi adiknya itu menurun karena sakit.

AUTHOR / Yudha Satriawan

sipon
Sarijo, kakak almarhumah Dyah Sujirah alias Sipon, memegang foto pernikahan Wiji Thukul dan Sipon, pada Kamis (5/1/2023). (Foto: KBR/Yudha Satriawan)

KBR, Jakarta - Istri pegiat sosial dan penyair Wiji Thukul, Dyah Sujirah yang akrab disapa Sipon, meninggal dunia di usia 55 tahun, Kamis (5/1/2023).

Kakak Istri Widji Thukul, Sarijo, saat ditemui di rumah duka mengatakan selama beberapa hari ini kondisi adiknya itu menurun karena sakit.

Menurut Sarijo, Sipon meninggal di rumah sakit di Solo. "Saya anak nomor 3, Sipon nomor 5 dari 6 bersaudara. Sejak kecil saya dan Sipon termasuk 6 saudara saya lahir, hidup dan tinggal di rumah ini. Sipon sejak kecil sakit-sakitan. Sempat depresi setelah suaminya hilang, tahun 2000an. Suaminya, Widji Thukul kan hilang sejak tahun 1997, anaknya, Fajar Merah masih kecil pas itu, mau dikhitan. Sipon bisa legawa nasib suaminya ya butuh waktu 15 tahun, tapi dia terus berjuang,", ujar Sarijo, Kamis (5/1/2023).

Lebih lanjut Sarijo mengungkapkan Sipon tak kenal lelah memperjuangkan nasib suaminya, Widji Thukul, yang hingga kini masih hilang.

Selama ini, imbuh Sarijo, adiknya itu aktif di berbagai organisasi sosial dan HAM.

Dari pantauan di rumah duka, deretan kursi dan tenda sudah disiapkan di halaman rumah yang berupa gang sempit. Peti jenasah dan nisan kayu terlihat di samping rumah.

Di ruang dalam rumah terpasang meja berselimut kain batik yang akan dipakai persemayaman jenasah yang saat ini masih berada di rumah sakit.

Foto pernikahan Widji Thukul dengan Dyah Sujirah juga terpasang di ruangan itu. Sejunlah karangan bunga ungkapan duka cita terpasang di depan rumah diantaranya berasal dari IKOHI dan relawan Jokowi.

Sipon meninggalkan dua orang anak, Fitri Nganthi Wani dan Fajar Merah. Dyah sujirah alias Sipon bersama sang suami, Widji Thukul melakukan perlawanan menjelang tumbangnya orde baru di tahun 1996.

Widji Thukul mengkritisi Orde Baru lewat karya puisi dan hidup dalam pelarian. Widji Thukul masuk dalam daftar orang hilang masa tahun 1998.

Baca juga:

Digeruduk Ormas, Pameran Lukisan Wiji Thukul di Yogyakarta Jalan Terus

Ormas Bubarkan Pameran untuk Wiji Thukul di Yogyakarta

Sejak itu pula Sipon harus jatuh bangun menjadi ibu sekaligus kepala keluarga, berjuang membesarkan kedua anaknya yang saat itu masih kecil.

Sipon juga tidak menyerah mendapatkan kabar soal titik terang nasib suaminya meski harus melawan depresi yang dialami.

Editor: Fadli

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!