NASIONAL

IHSG Anjlok, Wakil Ketua DPR Minta Pelaku Pasar Tenang

"Kami pada hari ini melakukan kunjungan untuk support dan meyakinkan kepada pasar untuk tetap tenang."

AUTHOR / Astri Septiani

EDITOR / Wahyu Setiawan

Google News
ilustrasi
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad (ketiga kiri) mendatangi Kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin

KBR, Jakarta - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad beserta pimpinan dan anggota komisi bidang keuangan DPR mendatangi Bursa Efek Indonesia (BEI) usai penghentian sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dasco meminta pelaku pasar saham tenang menghadapi kondisi tersebut.

"Jadi menyikapi pembekuan otomatis dari akibat koreksi dari indeks harga saham gabungan 5 persen yang memang otomatis dan bukan baru kali ini saja terjadi. Dan sudah pernah pada waktu COVID-19 dan lain-lain. Kami pada hari ini melakukan kunjungan untuk support dan meyakinkan kepada pasar untuk tetap tenang. Bahwa kemudian kami akan mendukung pemerintah hadir dan mengambil langkah yang dianggap perlu dalam tempo yang secepat-cepatnya, pasar supaya stabil," kata dia saat konferensi pers di Kantor BEI, Jakarta, (18/3/2025).

Dasco juga memastikan DPR akan mendukung pemerintah untuk hadir dan mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu dalam tempo yang cepat-cepatnya. Hal ini untuk mengembalikan pasar saham supaya kembali stabil.

"Mudah-mudahan ini dapat membantu dan menenangkan pasar," tambahnya.

Sebelumnya, IHSG anjlok hampir 7 persen pada pukul 11.50 WIB. IHSG turun ke level 6.076. Ini adalah penurunan terdalam dalam lima tahun terakhir atau sejak pandemi COVID-19 pada 2020.

BEI bahkan sampai menghentikan sementara perdagangan pada Sesi I, Selasa (18/3/2025).

IHSG kemudian ditutup melorot 248,55 poin atau 3,84 persen ke 6.223,38 di akhir perdagangan hari ini.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!