NASIONAL

ICEL: Indonesia Belum Punya Hakim Bersertifikasi Lingkungan

Indonesia hingga kini belum memiliki hakim bersertifikasi lingkungan, meski hakim yang telah lulus dalam pelatihan soal masalah lingkungan sudah mencapai 150-an orang.

AUTHOR / Sindu Dharmawan

ICEL: Indonesia Belum Punya Hakim Bersertifikasi Lingkungan
ICEL, Hakim Lingkungan

KBR68H, Jakarta - Indonesia hingga kini belum memiliki hakim bersertifikasi lingkungan, meski hakim yang telah lulus dalam pelatihan soal masalah lingkungan sudah mencapai 150-an orang. 


Peneliti dari lembaga Pusat Hukum Lingkungan Indonesia ICEL, Raynaldo Sembiring menegaskan ratusan hakim lingkungan yang ada saat ini baru lulus pelatihan, dan belum mendapat sertifikat. Pemberian sertifikat itu baru dilakukan jika hakim tersebut telah diangkat oleh Mahkamah Agung.


"Sebenarnya kalau sampai dengan periode 2014 ini akhir, kalau dari analisis sementara ICEL untuk 200 hakim itu sebenarnya cukup. Tapi, dengan catatan 200 hakim ini keseluruhannya harus diangkat. Jadi, sebenarnya sedikit koreksi tadi, kita belum punya hakim yang bersertifikat, karena dia baru lulus pelatihan. Sertifikat itu dberikan kalau nanti dia (hakim) sudah diangkat. Jadi, sekarang baru punya sertifikasi kelulusan, belum punya sertifikat sebagai hakim lingkungan," tutur Raynaldo di program Sarapan Pagi KBR68H, Rabu (15/01).


Raynaldo Sembiring menambahkan, meski ada beberapa hakim yang telah lulus pelatihan lingkungan, namun sebaran penempatan hakim tersebut masih berada di pulau-pulau besar. Sedang untuk pulau-pulau kecil yang juga berpotensi terjadi kejahatan lingkungan besar belum banyak memiliki hakim yang paham isu lingkungan. 


Jumlah hakim yang telah lulus pelatihan lingkungan itu tidak sebanding dengan banyaknya kasus lingkungan yang ada saat ini.


Editor: Antonius Eko 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!