NASIONAL

HT Tunjuk Angela Tanoe Jadi Ketua Umum Partai Perindo

Angela Tanoesoedibjo resmi ditunjuk menjadi Ketua Umum baru Perindo menggantikan ketua umum sebelumnya, Hary Tanoesoedibjo.

AUTHOR / Shafira Aurel

EDITOR / Agus Luqman

Ketua Umum Partai Perindo, Angela Tanoesoedibjo Ketum Perindo, Angela Tanoe Ketum Perindo, Mukernas
Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo di Mukernas Partai Perindo di Jakarta, Senin (29/7/2024). (Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto)

KBR, Jakarta - Angela Tanoesoedibjo resmi ditunjuk menjadi Ketua Umum baru DPP Partai Perindo menggantikan ketua umum sebelumnya, Hary Tanoesoedibjo.

Sebelumnya, Angela menjabat Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo.

Hary Tanoesoedibjo mengatakan alasan peralihan kepemimpinan itu merupakan bagian dari transformasi partai untuk membuat strategi baru.

Ia menilai Angela sebagai tokoh muda mampu berkomunikasi dengan gaya bahasa yang sama dengan generasi muda lainnya.

"Saya akan menugaskan mbak Angela Tanoesoedibjo untuk menjadi Ketua Umum Partai Perindo. Karena mbak Angela berusia 37 tahun kelahiran tahun 87 dan seharusnya mampu berkomunikasi dengan para generasi muda yang lainnya,” ujar Hary Tanoesoedibjo di ruang Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo, di Jakarta, Rabu (31/7/2024).

Meski demikian, Hary Tanoesoedibjo menegaskan akan bakal tetap menjadi bagian dari partai sebagai Ketua Majelis Persatuan Partai Perindo. Ia juga menyebut akan selalu mengayomi dan memberikan arahan untuk perkembangan partainya.

Adapun, Ketua Umum Partai Perindo yang baru Angela Tanoesoedibjo berjanji akan membawa partainya mengawal kebijakan-kebijakan yang berbasis data, dan mengedepankan kebijakan yang pro terhadap rakyat.

Pada Pemilu 2024, perolehan suara Partai Perindo sebanyak 1.955.154 suara, dan berada di urutan 16 dari 18 partai nasional.  

Baca juga:


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!