NASIONAL

Harrison Ford Pertanyakan Komitmen SBY Soal Pelestarian Lingkungan

KBR68h, Jakarta - Aktor Hollywood Harrison Ford hari ini mewawancarai khusus Presiden SBY, terkait isu perubahan iklim dan pelestarian lingkungan. Dalam wawancaranya, Ford mempertanyakan komitmen pemerintah Indonesia dalam menjaga kelestarian lingkungan.

AUTHOR / Eli Kamilah

Harrison Ford Pertanyakan Komitmen SBY Soal Pelestarian Lingkungan
Harrison Ford, Komitmen SBY, Pelestarian Lingkungan

KBR68h, Jakarta - Aktor Hollywood Harrison Ford hari ini mewawancarai khusus Presiden SBY, terkait isu perubahan iklim dan pelestarian lingkungan. Dalam wawancaranya, Ford mempertanyakan komitmen pemerintah Indonesia dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan Ford mewawancarai Presiden sekitar 30-40 menit. Kedatangannya ke istana, kata Julian untuk melengkapi film dokumenter bertajuk Years of Living Dangerously yang membahas seputar hutan dan deforestasi di Indonesia.

"Tadi ditanyakan pada bapak presiden mengenai bgaimana kebijakan pemerintah Indonesia terkait dengan isu pemeliharaan lingkungan. Tadi dijelaskan. Mungkin juga karena sebelumnya Harrison sudah bertemu Menhut dan mendapatkan wawancara langsung dari beliau. Tadi disinggung isu-isu strategis bagaimana kebijakan pemerintah dalam mengelola penanganan dan menyelamatkan lingkungan di Indonesia. Karena Indonesia memiliki kontribusi sangat besar bagi lingkungan global,"ujar Julian Aldrin Pasha

Sebelumnya, Ford sendiri sudah bertemu dengan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Meskipun dikabarkan adanya tindakan Ford yang dinilai arogan ketika melakukan wawancara dengan Menhut. Namun, pihak Kementerian Kehutanan membantah informasi tentang aksi aktor Hollywood tersebut yang naik ke meja ruang tunggu Menhut sambil lompat-lompat.

Editor: Suryawijayanti 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!