NASIONAL

Hari Guru Nasional 2023, Kesejahteraan Guru Belum Membaik

Masih banyak program kerja yang harus dievaluasi guna meningkatkan kesejahteraan guru.

AUTHOR / Hoirunnisa

Kesejahteraan Guru
Ilustrasi guru mengajar. (Foto: antaranews/istimewa)

KBR, Jakarta - Kalangan pengamat pendidikan menilai, Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim belum mampu memperbaiki tingkat kesejahteraan guru.

Menurut pengamat pendidikan, Doni Koesoema, masih banyak program kerja yang harus dievaluasi guna meningkatkan kesejahteraan guru.

Doni juga mengkritik target program rekrutmen satu juta guru ASN yang disebutnya amburadul.

"Tetapi dari satu juta yang diperspektifkan untuk diangkat sampai sekarang itu baru 500 ribu. Dan ini tentu saja membawa hampir separuh 50% guru honorer dan bahkan guru-guru yang P3K itu pun tidak mendapatkan SK. Jadi ini merupakan sebuah konsep tata kelola guru mulai dari pendidikannya, sampai seleksi, sampai penempatannya yang memang sangat amburadul di eranya Mas Nadiem Makarim ini," ujar Pengamat Pendidikan, Doni Koesoema kepada KBR, Jumat (24/11/2023).

Baca juga:

- Hari Guru Nasional 2023, Mendikbud Klaim Keberhasilan Program Kerjanya

- Mempertanyakan Klaim Mendikbud soal Magang Kampus Merdeka Bikin Gampang Cari Kerja

Pengamat pendidikan Doni Koesoema juga mengkhawatirkan program ruang talenta guru yang berpotensi menjadi celah praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Program ini, menurut Doni, jangan dijadikan satu-satunya alat ukur dalam menyeleksi guru.

Editor: Fadli

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!