Memasuki musim panen, produksi kopi arabika kualitas ekspor di Bondowoso, Jawa Timur, naik drastis.
Penulis: Friska Kalia
Editor:

KBR, Bondowoso – Memasuki musim panen, produksi kopi arabika kualitas ekspor di Bondowoso, Jawa Timur, naik drastis.
Kepala Seksi Sarana Prasarana Kopi, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bondowoso, Sukristiawan mengatakan, panen kopi rakyat tahun ini lebih baik dibanding tahun 2013. Hingga hari ini saja, tercatat panen kopi arabika kualitas ekspor sudah mencapai 300 ton kopi basah. Menurutnya, selain meningkatnya produksi, harga kopi saat ini juga lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Produksi kopi tahun 2013 dan saat ini lebih baik tahun ini, karena siklusnya memang saat ini bagus. Selain itu harga kopi sedang bagus karena meningkatnya nilai ekspor. Tahun ini target kami untuk kopi ekspor sebanyak 400 ton,” kata Sukristiawan saat ditemui Portalkbr, Senin (30/6)
Menurut Sukristiawan, saat ini harga kopi juga naik. Untuk kopi gelondongan saat ini mencapai Rp 5.000 per kilogram dari sebelumnya Rp4.500 per kilogram. sementara harga kopi basah per hari ini mencapai Rp20.000 per kilogram.
Sementara itu, Koordinator Petani Kopi Rakyat Bondowoso, Heru Setyo Wibowo mengatakan, panen kopi kali ini membawa berkah bagi para petani. Menurutnya, selain naiknnya jumlah produksi, harga kopi juga sedang bagus.
“Panen tahun ini bagus, kita bersyukur itu didukung dengan naiknya harga kopi dunia. Selain itu, pangsa pasar ekspor semakin meluas juga keuntungan untuk petani,” kata Heru saat dihubungi Portalkbr.
Saat ini luas lahan tanaman kopi di Bondowoso mencapai enam ribu hektar. Lahan tersebar di beberapa sentra kopi seperti Kecamatan Pakem, Maesan, Sumber Wringin, Cermee, Botolinggo dan Sempol
Sebelumnya kopi Arabika "Java Ijen Raung" yang diproduksi 37 kelompok petani di Bondowoso telah diekspor ke sejumlah negara di Eropa dan Amerika. Ekspor perdana dilakukan pada 2011 dan terus berlanjut hingga sekarang.
Editor: Anto Sidharta
Baca lagi:
Bondowoso Optimalkan Produk Kopi Olahan