NASIONAL
Gencarkan Pompanisasi, Mentan Amran: Antisipasi El Nino
Amran mengatakan, program ini dilakukan untuk memastikan pasokan air untuk pertanian tetap terjaga meski terjadi El Nino, Sehingga produksi beras tidak terganggu.
AUTHOR / Astri Yuanasari
KBR, Jakarta- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau sistem pompanisasi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5).
Ini adalah program pompanisasi sebanyak 10 ribu unit yan disiapkan untuk Jawa Barat di tahun 2024.
Amran mengatakan, program ini dilakukan untuk memastikan pasokan air untuk pertanian tetap terjaga meski terjadi El Nino, Sehingga produksi beras tidak terganggu.
"Itu adalah solusi cepat untuk meningkatkan produksi karena ada El Nino, itu yang tercepat, nggak ada yang lain. Kalau bangun cetak sawah itu butuh waktu 1,2, 3 tahun baru normal. Nanti juga pertanian modern kami ingin membuat cluster di Jawa Barat 5.000 atau 10.000 (hektar), itu semua menggunakan teknologi tinggi dan itu sejajar dengan negara modern," kata Amran kepada wartawan, Selasa (7/5/2024).
Amran menambahkan, pompanisasi ini tidak hanya dilakukan di Jawa Barat, tetapi di seluruh tanah air dengan total bantuan mencapai 90.000 unit pompa air, dengan nilai anggaran lebih dari Rp10 triliun.
Selain program pompanisasi, Amran menyebut, Kementan juga memberikan alat tanam kepada petani dan menjamin ketersediaan pupuk bagi para petani yang dapat membantu mempercepat proses tanam.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Ali Jamil mengatakan bahwa gerakan pompanisasi merupakan solusi cepat yang bisa meningkatkan produksi nasional secara signifikan. Pompanisasi dilakukan secara masif karena dapat membantu aktivitas tanam petani di lapangan.
"Kita targetkan pompanisasi ini bisa memberikan tambahan minimal 1,2 juta ton beras. Semoga bisa sampai 1,5 juta ton. Dengan begitu, sebelum tiga tahun kita harapkan bisa swasembada lagi," terangnya.
Baca juga:
- Jokowi Tunjuk Amran Sulaiman jadi Mentan Gantikan SYL
- 9 Tahun Jokowi, Kondisi Pangan Dinilai Memburuk
Editor: Resky Novianto
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!