NASIONAL

Festival Harmoni, Presiden: Jangan Tergerus Budaya Asing

"Jangan sampai nanti tergerus oleh budaya-budaya dari luar, budaya-budaya asing."

AUTHOR / Astri Septiani

Harmoni Budaya Nusantara
Presiden Jokowi hadiri Festival Harmoni Budaya Nusantara, Kawasan IKN, Penajem Paser Utara, Kaltim, Jumat (03/10/23). (Setpres)

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo menyatakan pentingnya mendahulukan pembangunan sumber daya manusia, pelestarian kebudayaan, dan merawat kebudayaan yang ada di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur. Hal tersebut ia sampaikan pada acara Festival Harmoni Budaya Nusantara Tahun 2023, Kawasan IKN, Penajam Paser Utara, Jumat Pagi.

"Jangan sampai nanti tergerus oleh budaya-budaya dari luar, budaya-budaya asing. Oleh sebab itu saya sangat menghargai pada pagi hari ini di kecamatan Sepaku dilaksanakan Festival Harmoni Budaya Nusantara untuk mengingatkan kita bahwa seni budaya kita budaya Indonesia itu sangat beragam sangat majemuk," kata Jokowi di Festival Dangai Ehau,  Kawasan IKN, Penajam Paser Utara, Jumat (3/11/23).

Jokowi menyatakan Indonesia memiliki 714 suku. Itu artinya kekuatan karakter budaya di Indonesia harus dilestarikan dan dirawat. 



Baca juga:

- Persiapan Pemindahan ASN ke IKN Nusantara 2024, Ada Pegawai Keberatan?

- Wapres: Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Jakarta Tetap Daerah Khusus

Jokowi bercerita,   dalam tiga  bulan belakangan ini dirinya sering datang ke IKN untuk melakukan peletakan batu pertama.

Kata dia, sampai saat ini ada sejumlah proyek yang tengah dalam proses pembangunan. Seperti 5  hotel besar di ibukota Nusantara, 4 rumah sakit, sekolah bertaraf internasional, hingga training center Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang memiliki 8 lapangan bola di Ibu Kota Nusantara.

"Ada juga dua mall besar yang dibangun di ibukota Nusantara. Tapi itu semuanya fisik. Itu semuanya fisik padahal mestinya yang didahulukan," tambahnya.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!