BERITA

Dua Kali Terbakar, DPR Minta PT Pertamina Inventarisasi Kilang Minyak

Oleh karena itu nanti kita minta Pertamina juga melakukan inventarisasi. Mana-mana kilang minyak yang dalam keadaan status merah, kuning atau hijau untuk antisipasi,"

AUTHOR / Heru Haetami

Dua Kali Terbakar, DPR Minta PT Pertamina Inventarisasi Kilang Minyak
Kepulan asap terlihat dari tangki yang terbakar di Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (14/11) lalu. (Foto: Antara/Idhad Zakaria)

KBR, Jakarta - Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad meminta PT Pertamina segera menginventarisir kilang-kilang minyak milik mereka secara menyeluruh. 

"Kilang minyak (milik PT Pertamina) ini jumlahnya ribuan, bukan hanya di Cilacap. Oleh karena itu nanti kita minta Pertamina juga melakukan inventarisasi. Mana-mana kilang minyak yang dalam keadaan status merah, kuning atau hijau untuk antisipasi," kata Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (16/11/2021).

Menurut Dasco, inventarisasi juga perlu dilakukan agar mengetahui kondisi pada setiap kilang, dan jika ledakan terus terjadi akan berdampak pada kerugian negara dan keselamatan warga sekitar.

Sabtu (13/11/2021) malam lalu, salah satu tangki di kilang minyak PT Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah terbakar. 

"DPR meminta PT Pertamina mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali," kata politisi Partai Gerindra ini.

Berita terkait: Dugaan Sementara Kebakaran Kilang Pertamina Cilacap, Polisi: Tersambar Petir

DPR di sejumlah agenda rapat sempat meminta Pertamina mencari tahu penyebab peristiwa kebakaran yang sebelumnya pernah terjadi. DPR melalui komisi terkait akan kembali memanggil perusahaan bahan bakar pelat merah itu untuk menagih penjelasan Pertamina terkait kebakaran tersebut, imbuh Dasco.

Ia menambahkan, 5 bulan yang lalu juga PT. Pertamina sudah dipanggil komisi terkait untuk menanyakan sebab-sebab kebakaran yang lalu. 

"Kemudian saat ini terjadi lagi. Oleh karena itu saya rasa komisi terkait akan menanyakan bahwa pertemuan yang lalu itu hasilnya apakah dijalankan atau bagaimana karena terjadi lagi," pungkas Sufmi Dasco Ahmad.

Editor: Kurniati Syahdan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!