NASIONAL

DPR: Ledakan Gudang Amunisi Karena Arus Pendek Listrik

KBR68H, Jakarta

AUTHOR / Ade Irmansyah

DPR: Ledakan Gudang Amunisi Karena Arus Pendek Listrik
gudang amunisi, ledakan gudang, gudang peluru, pasukan katak, komisi pertahanan

KBR68H, Jakarta – Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat memastikan, penyebab terjadinya ledakan di gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut (Kopaska TNI AL), kemarin, akibat arus pendek listrik yang memicu ledakan.

Selain itu, bangunan yang digunakan untuk penyimpanan amunisi di gudang tersebut sudah tidak layak, dan tua sehingga perlu direnovasi.

Ketua Komisi Pertahanan DPR, TB Hasanuddin mengatakan, sudah berkoordinasi dengan pemerintah untuk menyediakan anggaran perbaikan gudang itu. Kata dia, perbaikan akan segera dilakukan setelah kondisi dinyatakan benar-benar aman.

“Sekarang ya segera direnovasi daerah itu, kemudian mencari tempat yang pas untuk membuat bunker baru, kemudian juga ada reklamasi sedikit dan nanti akan didiskusikan berapa jumlah dana yang harus dikucurkan termasuk fasilitas-fasilitas yang lain. Itu rencananya akan tetap disitu atau dicari tempat lain pak? Kalau tadi diskusi tetap disitu karena itu strategis yah karena itukan gudang amunisi transit yah kalau untuk angkatan laut kan datang simpan amunisi kemudian untuk yang akan pergi akan mengambil lagi disitu,” ujarnya saat dihubungi KBR68H .

Ketua Komisi Pertahanan DPR, TB Hasanuddin menambahkan, pihaknya masih mempertimbangkan anggaran khusus untuk mengganti amunisi yang meledak kemarin. Pasalnya, kata dia, jumlah amunisi yang meledak kemarin tidak begitu banyak.

Hari ini Komisi Pertahanan DPR meninjau langsung lokasi ledakan di gudang peluru milik TNI Angkatan Laut (AL) di Dermaga Putri Duyung, Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

Ketua Komisi Pertahanan DPR TB Hasanuddin mengatakan, hal ini dilakukan guna untuk menyelidiki penyebab terjadinya ledakan di gudang amunisi tersebut.


Editor: Rony Rahmatha

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!