DPR Papua menyetujui uang muka yang akan digunakan untuk pembelian lima pesawat berjenis Twin Otter ataupun Cesna buatan Kanada.
Penulis: Katharina Lita
Editor:

KBR68H, Jayapura- DPR Papua menyetujui uang muka yang akan digunakan untuk pembelian lima pesawat berjenis Twin Otter ataupun Cesna buatan Kanada.
Ketua Komisi Bidang Perhubungan, Pertambangan dan Infrastruktrur DPR Papua, Yan Mandenas mengatakan alokasi dana tersebut sebesar Rp 15 miliar, bersumber dari APBD tahun ini. Dibutuhkan waktu 3-4 tahun tahun untuk pelunasan pembelian pesawat berbadan kecil, yang rata-rata harga satu pesawat berkisar Rp 60 miliar.
Rencananya pada bulan Juli mendatang, Pemprov Papua bersama dengan DPR setempat akan melakukan kontrak awal yang akan dilakukan di Kanada, pabrik pembuatan pesawat tersebut.
“Pesawat pemerintah ini diperuntukkan untuk bagaimana bisa mengatasi tingkat kesulitan masyarakat saat ini, terutama dalam menggunakan jasa transportasi udara. Kalau kita lihat biaya tiketnya mungkin lebih mahal daripada orang dari Jayapura ke Jakarta. Padahal jarak tempuhnya mungkin 1,5 jam, 1 jam, sampai dengan 45 menit, tapi justru tarifnya lebih tinggi. Dengan adanya pesawat pemerintah, mungkin bisa menekan harga,” jelasnya.
DPR Papua mengklaim jika pembelian pesawat ini telah lunas dalam tahap awal, maka akan ada pembelian pesawat dengan jenis yang sama pada tahun berikutnya dengan jumlah maksimal 5 buah. Pembelian pesawat ini diutamakan terlebih dahulu ke daerah terpencil di pegunungan tengah Papua dan berhome base di Nabire, Wamena, Merauke dan Jayapura.
Untuk saat ini yang melayani rute ke pedalaman Papua, hanya ada dua maskapai komersil, diantaranya Susi Air, Trigana dan pesawat berbadan kecil milik missionaris.
Editor: Suryawijayanti