NASIONAL

DPR Minta Kemenkes Gencarkan Vaksinasi Cacar Monyet

"Untuk diberikan vaksinasi sesuai sasaran yang tepat dan sesuai dengan yang diharapkan saya kira kita pasti akan bisa meminimalkan menyebar"

AUTHOR / Shafira Aurel

cacar monyet
Ilustrasi: Telapak tangan pasien kasus cacar monyet di Republik Demokratik Kongo pada 1997. (Antara/Brian)

KBR, Jakarta-  Komisi Bidang Kesehatan (IX) DPR meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggencarkan pemberian vaksinasi yang tepat kepada masyarakat yang terpapar cacar monyet atau monkeypox (Mpox). Anggota Komisi Kesehatan DPR Rahmad Handoyo mengatakan perlu adanya langkat cepat dan tepat dalam mengatasi kasus cacar monyet ini agar tidak terus bertambah. 

Ia menyebut pemerintah memiliki PR yang besar terkait dengan penanganan dan edukasi kepada masyarakat terkait dengan penyakit ini. Sebab ia menilai dengan bertambahnya kasus monkeypox masyarakat akan menjadi lebih panik dan perlu peran nyata dari pemerintah.

“Kemudian bagaimana mencegah penularan itu, itu yang paling utama dan paling penting bagi yang sudah terkena. Karena cacar monyet itu kan memang lebih banyak ke spesifik kepada mayoritas hubungan seksual ya. Nah ini yang benar-benar harus kita mitigasi. Setelah mereka tahu dan strategi pemerintah untuk diberikan vaksinasi sesuai sasaran yang tepat dan sesuai dengan yang diharapkan saya kira kita pasti akan bisa meminimalkan menyebar ke berbagai masyarakat,” ujar Rahmad, saat dihubungi KBR, Minggu (29/10/2023).

Anggota Komisi Kesehatan DPR Rahmad Handoyo menambahkan  akan segera mengagendakan pemanggilan bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membahas  penanganan dan pencegahan cacar monyet atau monkeypox ini.

Lebih lanjut, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk rutin memeriksakan diri ke rumah sakit atau puskesmas bila terdapat gejala-gejala dari cacar monyet. 

Ia juga meminta masyarakat untuk menerapkan perilaku dan gaya hidup yang sehat, serta menghindari kontak fisik atau hubungan seksual diluar nikah. Sebab menurutnya, kontak fisik menjadi salah satu faktor besar terjadinya penyakit cacar monyet ini.

Baca juga:

Sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus cacar monyet atau Monkey pox (Mpox) hingga Minggu (29/10/23) sudah 21 kasus konfirmasi. Juru bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dari 21 kasus tersebut ada satu di kota Bandung, satu di Tangerang Selatan, satu di Tangerang, dan sisanya ada di DKI Jakarta.

Nadia menjelaskan, saat ini masih terjadi tren peningkatan kasus, namun belum mencapai puncaknya.

"Kita tahu bahwa gejala klinis Mpox itu muncul setelah dia kontak 7 sampai 14 hari sebelumnya, baru muncul gejala. Jadi ya ini tentunya kalau kita melihat belum mencapai puncak kasus ya. Jadi kemungkinan masih ada tren penambahan, tapi makanya kemudian kita cepat melakukan containment artinya bagaimana melokalisir supaya penyebaran tersebut tidak terus-menerus meluas," kata Nadia kepada KBR, Minggu (29/10/2023).

 Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!