NASIONAL

Diklaim Jadi Jembatan untuk Semua, Pertemuan Jokowi-Surya Paloh

"Jembatan untuk semuanya. Saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya. Karena urusan politik itu urusan partai-partai."

AUTHOR / Astri Yuanasari

Jembatan
Presiden Joko Widodo resmikan RS Pusat Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman dan 20 RS TNI, Senin (19/2/2024). (Foto: Youtube Sekr Presiden RI)

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan, pertemuannya dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh di Istana Merdeka, Jakarta pada Minggu malam (18/2/2024), sebagai pertemuan awal untuk menjadi "jembatan" partai-partai.

Hal ini disampaikan Jokowi usai meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RS PPN) Panglima Besar Soedirman, di Jakarta Selatan dan 20 Rumah Sakit TNI, Senin (19/2/2024).

"Ini baru awal-awal nanti kalau sudah final, nanti kami sampaikan. Tapi itu sebetulnya saya itu hanya menjadi jembatan yang paling penting kan nanti partai-partai lah. (Maksudnya jembatan, Pak?) Jembatan untuk semuanya. Saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya. Karena urusan politik itu urusan partai-partai," kata Jokowi.

Jokowi tidak menjelaskan secara detail apa yang ia maksud untuk menjadi jembatan partai-partai. Namun presiden menegaskan, pertemuan tersebut adalah pertemuan politik biasa.

"Ya pertemuan politik biasa, bicara masalah politik juga biasa. Saya kira dua-duanya tidak perlu harus disampaikan siapa yang mengundang, siapa yang, nggak perlu. Yang penting memang ada pertemuan dan itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan kita, bagi negara. Saya kira yang paling penting itu," kata Jokowi.

Baca juga:

- Presiden Jokowi Resmikan RS Pusat Pertahanan Negara Soedirman

- Jokowi Jamin Stok Beras Aman Saat Ramadan

Sebelumnya, Jokowi bertemu dengan Ketum NasDem Surya Paloh di Istana Negara, Jakarta pada Minggu (18/2/2024) malam.

Pertemuan tersebut berlangsung selama sekitar satu jam. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, pertemuan itu adalah silaturahmi untuk membicarakan agenda-agenda kebangsaan, dinamika politik, dan Pemilu.

Editor: Fadli

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!