indeks
Deflasi 0,76 Persen di Januari 2025, BPS: Andil Diskon Listrik

"Komoditas yang dominan menjadi pendorong deflasi kelompok ini adalah tarif listrik yang andilnya terhadap deflasi sebesar 1,47%," ujarnya

Penulis: Sindu Dharmawan

Editor: Resky Novianto

Google News
listrik
Ilustrasi meteran listrik prabayar. Foto: KBR/Adhima

KBR, Jakarta- Perekonomian Indonesia mengalami deflasi atau penurunan indeks harga konsumen 0,76 persen pada Januari tahun ini dibandingkan Desember tahun lalu. Pada Desember 2024, ekonomi nasional tumbuh 0,44 persen secara month to month.

Pelaksana tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar menyebut ini adalah deflasi pertama, setelah sebelumnya terjadi pada September 2024.

"Kelompok penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah dari kelompok perumahan air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang deflasinya sebesar 9,16%, dan ini memberikan andil deflasi sebesar minus 1,44%. Komoditas yang dominan menjadi pendorong deflasi kelompok ini adalah tarif listrik yang andilnya terhadap deflasi sebesar 1,47%," ujarnya saat Rilis BPS, Senin, 3 Februari 2025.

Amalia menambahkan, ada sejumlah faktor yang memengaruhi indikator harga. Antara lain diskon tarif listrik 50 persen untuk daya 450 VA hingga 2.200 VA Januari hingga Februari 2025.

Namun, jika dibandingkan pada bulan yang sama tahun lalu, terjadi inflasi 0,76 persen.

Baca juga:

Tito Ungkap Efisiensi Anggaran Rp 2,7 Triliun di Kemendagri


BPS
Diskon listrik
tarif listrik
deflasi
Januari 2025
2025
Amalia Adininggar

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...